Selasa, 12 Oktober 2010

Salah Diet Ganggu Kesuburan

Jika Anda menjaga pola makan dengan ketat, baik untuk menurunkan berat badan yang berlebih maupun mempertahankan berat badan ideal yang sudah dicapai, berhati-hatilah.. Jangan sampai hal ini justru membuat Anda kekurangan nutrisi, terutama zat besi. Karena penelitian menunjukkan adanya kaitan yang erat antara zat besi dan tingkat kesuburan.

Mengenal Zat Besi
Zat besi merupakan salah satu jenis trace mineral (mineral yang dibutuhkan oleh tubuh di dalam jumlah yang kecil, yaitu ≤ 100 mg/hari atau sejumlah ≤ 0.01 % dari berat badan). Zat besi merupakan komponen penyusun dari protein yang berperan penting di dalam proses transportasi oksigen ke sel-sel tubuh, yaitu hemoglobin dan mioglobin. Zat besi juga merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim yang berperan di dalam produksi energi. Tidak hanya itu, zat besi juga ikut berperan di dalam sistem kekebalan tubuh.

Hati-hati Kekurangan Zat Besi
Secara umum, Angka Kecukupan Gizi (jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi-fungsi tubuh secara normal) dari zat besi untuk remaja dan wanita muda adalah 19-26 mg/hari. Kekurangan zat besi merupakan salah satu jenis kekurangan zat gizi yang paling banyak ditemukan di dunia, dan para wanita sangat rentan mengalami masalah ini. Hal ini berkaitan dengan hilangnya zat besi akibat pengeluaran darah pada saat menstruasi. Wah, kabar buruk untuk para wanita nih..

Belum lagi, para wanita sangat peduli terhadap penampilan dan bentuk tubuh. Untuk memperoleh bentuk tubuh yang ideal, banyak wanita yang mengatur pola makan untuk membatasi asupan kalorinya. Padahal, pengaturan pola makan yang tidak tepat dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, termasuk kekurangan zat besi. Dan, penelitian terbaru menunjukkan adanya kaitan yang erat antara zat besi dan kesuburan pada wanita.

Zat Besi dan Fertilitas
Hasil penelitian yang tercantum pada jurnal Obstetrics & Gynecology menunjukkan adanya kaitan antara konsumsi zat besi dan tingkat kesuburan pada wanita. Ternyata, para wanita yang mengkonsumsi zat besi di dalam jumlah yang lebih tinggi memiliki tingkat resiko infertilitas yang lebih rendah. Konsumsi zat besi hingga 41 mg/hari (batas maksimum yang aman untuk dikonsumsi adalah 45 mg/hari) dapat menurunkan tingkat resiko infertilitas hingga 62 %. Sekedar catatan, masalah infertilitas yang diamati pada penelitian ini adalah masalah infertilitas yang berhubungan dengan proses ovulasi (proses pelepasan sel telur dari indung telur).

Hubungan antara konsumsi zat besi dan tingkat kesuburan pada wanita ini diyakini karena proses ovulasi membutuhkan nutrisi yang seimbang. Meskipun komposisi nutrisi yang dibutuhkan pada proses ovulasi belum diketahui secara tepat, namun penelitian ini menunjukkan bahwa zat besi merupakan salah satu nutrisi yang dibutukan.

Untuk mencegah hal ini, pastikan Anda tidak sembarangan mengatur pola makan pada program diet Anda. Pastikan juga Anda mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti daging ayam, daging sapi, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Jangan sampai bukan tubuh langsing ideal yang diperoleh, namun justru mengganggu kesuburan Anda...

KURUS MENGANGGU KESUBURAN (UNTUK WANITA)

Ingin bertubuh seramping peragawati? Sebaiknya pertimbangkan keinginan itu! Masalahnya, wanita menjalani diet rendah lemak ternyata berisiko mengalami gangguan kesuburan. Demikian pesan pakar kesuburan Amerika.

Profesor Rose Frisch, pengarang Female Fertility and the Body Fat Connection, mengatakan bahwa problem kesuburan akan dialami wanita superlangsing. Wanita memilih bentuk badan begini biasanya karena ingin meniru para model dan selebriti.

Sayangnya gangguan kesuburan tersebut sulit dikenali. Alasannya, wanita bertubuh superlangsing tersebut masih mengalami siklus menstruasi yang normal meskipun kesuburannya sudah terganggu.

“Sejumlah lemak sangat dibutuhkan untuk efektivitas kerja sistem reproduksi dan perkembangan seksual,” ungkapnya.

Kehamilan yang baik juga membutuhkan lebih dari 50 ribu kalori dibandingkan kebutuhan metabolik normal. Padahal, wanita yang ingin kurus biasanya hanya makan sedikit kalori.

Makanan yang sering dipilih adalah yoghurt dan pasta rendah lemak. Juga sejumlah minuman diet. Bila wanita tak mendapatkan kecukupan kalori, otak pun akan mengalami gangguan kemampuan reproduksi dengan menghambat hormon leptin secara bertahap.(JwP Me 02)

Tambahan: Kalori banyak terdapat pada: bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti, nasi, roti, jagung, ketela dan yang rasanya manis seperti gula, coklat. Sedangkan lemak berasal dari daging, susu, keju, telur, ikan dan lemak tumbuhan seperti santan, kacang-kacangan dan minyak goreng.

Salah kaprah: ternyata banyak model atau selebriti bertubuh langsing bukan karena diet atau mengurangi konsumsi kalori, mereka bertubuh kurus karena kurang istirahat, bekerja terlalu keras dan stress. Ternyata mereka tetap makan teratur dengan kalori yang cukup bahkan ada yang masih suka makan coklat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar