Jakarta - Para suami seringkali mencurigai istrinya mengalami gangguan kesuburan apabila tak kunjung dapat momongan. Entah karena ketimpangan gender atau lain hal, para laki-laki cenderung enggan periksa kesuburan. Padahal persoalan punya anak merupakan tanggungan kedua belah pihak.
"Ketidaksuburan itu 50 persen disebabkan oleh pihak laki-laki dan 50 persen dari pihak perempuan. Jadi kemungkinannya sama besarnya antara suami dan istri. Tapi karena yang hamil itu perempuan, maka si istri yang seringkali lebih banyak aktif," kata dr Ponco Birowo, spesialis urologi dari RSCM kepada detikHealth seperti ditulis, Rabu (12/12/2012).
Dr Ponco mengakui kebanyakan suami enggan memeriksakan diri mengenai masalah kesuburannya sebagian besar disebabkan oleh masalah ego. Kebanyakan laki-laki merasa kurang jantan atau kurang sreg untuk mengakui adanya masalah apabila mengalami kesulitan dalam memperoleh keturunan. Merasa malu kalau kurang 'tokcer', mungkin begitu istilah sederhananya.
Memang kalau laki-laki untuk pemeriksaan kesuburannya lebih mudah ketimbang perempuan. Biasanya dengan ditanyai kebiasaan merokok atau minumnya, pola makan, sering olahraga atau tidak, ada kelainan pinggul atau tidak, pemeriksaan fisik, lalu yang terpenting adalah analisis sperma.
"Kalau ternyata spermanya ditemukan masih normal, maka walau ada kelainan fisik, tetap tidak ada masalah dan bisa membuahi," tegas dr Ponco.
Pada perempuan, pemeriksaannya memang lebih ribet. Yaitu melalui pemeriksaan fisik untuk mengetahui bentuk anatomi organ-organ reproduksi perempuan, baik pemeriksaan fisik maupun dengan metode USG, terutama untuk mengetahui kondisi rahim, saluran telur dan indung telur
Ada juga pemeriksaan HSG (Hysterosalpingogram) untuk mengetahui kondisi rahim serta tuba Falopi. Caranya dengan menyuntikkan cairan tertentu yang ditelusuri dengan menggunakan sinar-X. Metode ini digunakan untuk mengetahui adanya sumbatan pada tuba fallopi, misalnya sumbatan akibat kista, polip, ataupun tumor.
Untuk mengetahui adanya masalah hormon yang biasanya menyebabkan siklus haid tidak teratur, bisa menggunakan pemeriksaan darah. Hormon-hormon yang diperiksa terutama adalah hormon kesuburan FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Lutenizing Hormone), dan estradiol (sejenis hormon estrogen).
"Bisa jadi karena pemeriksaan kesuburan pada pria lebih gampang, makanya para laki-laki lebih menganggap remeh pemeriksaan kesuburan pada dirinya," pungkas dr Ponco.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar