Anovulasi atau sel telur sulit matang mempengaruhi sekitar enam hingga lima belas persen wanita pada usia atau masa subur. Anovulasi mengacu pada suatu kondisi yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita, dimana sel telur sulit matang sehingga tidak ada telur yang dilepaskan dari ovarium dan masuk ke saluran tuba untuk dibuahi atau dikeluarkan ketika haid. Hal ini dapat mengakibatkan wanita menjadi sulit hamil, karena tidak adanya sel telur yang akan dibuahi. Sedangkan bagi wanita yang memiliki ovulasi tidak teratur, mereka masih memiliki kesempatan untuk hamil, karena mereka masih bisa berovulasi meskipun jarang terjadi.
Sel telur sulit matang pada umumnya disebabkan oleh gangguan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Hormon tubuh seperti estrogen dan progesteron membantu untuk memicu siklus reproduksi tubuh Anda, termasuk ovulasi (pelepasan sel telur yang telah matang) dan menstruasi.
Berikut beberapa gangguan ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan sel telur sulit matang:
Sumber : http://kehamilan.org/wawasan-kehamilan/98-penyebab-sel-telur-sulit-matang.html
Sel telur sulit matang pada umumnya disebabkan oleh gangguan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Hormon tubuh seperti estrogen dan progesteron membantu untuk memicu siklus reproduksi tubuh Anda, termasuk ovulasi (pelepasan sel telur yang telah matang) dan menstruasi.
Berikut beberapa gangguan ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan sel telur sulit matang:
- Polycystic Ovary Syndrome. Polycystic Ovarium Syndrome (PCOS) merupakan sindrom yang dapat mengakibatkan seorang wanita mengalami ketidaksemibangan hormon. Karena hormon dalam tubuh tidak seimbang, pelepasan sel telur pun terhambat karena sel telur sulit matang. Hal ini membuat haid menjadi tidak teratur dan menyebabkan ketidakseburan, sehingga membuat wanita sulit hamil. Sekitar 90 persen kasus anovulasi (sel telur sulit matang) disebabkan oleh PCOS dan biasanya terjadi secara turun-temurun.
- Luteinised Unruptured Follicle Syndrome. Dalam beberapa kasus, sel telur mungkin telah matang, namun folikel gagal untuk melepaskanya, sehingga sel telur tidak dapat dibuahi. Hal inilah yang disebut dengan Luteinised Unruptured Follicle Syndrome (LUFS).
- Obesitas. Banyak studi yang menunjukan bahwa obesitas memiliki hubungan dengan anovulasi (sel telur sulit matang) pada wanita. Obesitas atau kegemukan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang berpengaruh pada kesuburan wanita. Selain itu, kelebihan berat badan juga akan menimbulkan disfungsi ovarium.
- Gangguan makan. Gangguan makan seperti anokresia atau bulmia dapat menggangu bahkan menghentikan siklus haid wanita. Tidak ada siklus haid, berarti tidak ada ovulasi. Tanpa ovulasi, wanita akan sulit hamil.
- Usia. Pertambahan usia dapat mempengaruhi jumlah pasokan sel telur yang dapat dihasilkan. Pertambahan usia juga membuat kesuburan wanita menurun. Hal ini mengakibatkan terganggunya siklus haid bulanan karena tidak adanya ovulasi.
- Ovarian hypofunction. Ovarian hypofunction merupakan penurunan fungsi dari ovarium, termasuk penurunan produksi hormon yang disebabkan oleh faktor genetik seperti kelainan kromosom ataupun fungsi ovarium normal. Hal ini akan menyebabkan wanita sulit hamil, karena ovarian hypofunction juga dapat menyebabkan sel telur sulit matang.
- Stres. Stres dapat mempengaruhi kerja hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi. Hal ini menyebabkan gangguan pada siklus haid normal karena ovulasi menjadi tidak teratur. Sehingga jumlah sel telur yang belum matang pun meningkat.
Sumber : http://kehamilan.org/wawasan-kehamilan/98-penyebab-sel-telur-sulit-matang.html