Secara medis, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan buah hati, yaitu inseminasi dan bayi tabung. “Inseminasi adalah teknologi untuk mendapatkan kehamilan dengan cara menyemprotkan sperma yang sudah diseleksi ke dalam rahim calon ibu,” jelas dr. Budi Wiweko, SpOG(K). Dengan inseminasi, proses pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh manusia.
Program bayi tabung merupakan suatu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan infertilitas dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia. Kemudian, setelah terjadi pembuahan, sejumlah 2-3 embrio akan ditanam kembali ke rahim si calon ibu.
Bayi tabung tidak selalu harus jadi opsi terakhir. Namun, bayi tabung adalah pilihan jika kelima faktor gangguan tadi ada pada suami dan istri.
Secara umum proses bayi tabung terdiri dari 8 tahap:
Pemeriksaan USG, hormon, saluran telur, dan sperma.
Penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur.
Penyuntikan obat penekan hormon.
Pengambilan sel telur.
Pembuahan.
Pengembangan embrio.
Penanaman embrio.
Menunggu hasil.
Dengan biaya sekitar Rp40 juta - Rp70 juta per siklus, Anda sudah bisa mengikuti program bayi tabung. Keberhasilan program bayi tabung saat ini di Indonesia adalah sebesar 29,4%. Terbukti juga kalau anak yang lahir dari program bayi tabung tidak ada perbedaan sedikit pun dalam hal kecacatan serta pertumbuhan dan perkembangannya dengan yang dilahirkan melalui pembuahan alami. Kini, ada 20 klinik bayi tabung di Indonesia, jadi tak harus ke Jakarta untuk melakukannya. (f)
http://m.femina.co.id/article/mobArticleDetail.aspx?mc=005&smc=005&ar=237
Tidak ada komentar:
Posting Komentar