Jakarta (ANTARA
News) - Beragam penelitian kesehatan reproduksi sudah mengulas tentang
vitamin D dari sinar matahari ternyata mampu meningkatkan peluang untuk
memiliki anak.
Vitamin D merupakan satu satunya tipe vitamin yang diproduksi tubuh.
Ketika terkena matahari, kandungan 7-dehidrokolesterol diubah menjadi
kandungan Cholecalciferol .
Induksi utamanya disebabkan oleh
sinar ultraviolet B (UVB). Pada tahan selanjutnya, Cholecalciferol akan
diubah menjadi kandungan kalsitrol yang merupakan bentuk aktif dari
vitamin D dalam tubuh.
Kalsitrol diproduksi dalam ginjal yang
kemudian disalurkan ke bagian tubuh yang membutuhkan, terutama pada
organ seperti tulang dan gigi.
Hasil penelitian dari Medical university of Graz di Austria
menemukan bahwa sinar matahari menjadi kunci untuk menyeimbangkan hormon
seks pada wanita dan meningkatkan jumlah sperma pada pria.
Sementara
itu, hasil penelitian yang dilansir dalam European Journal of
Endocrinology seperti dikutip dari Daily mail mengungkap bahwa vitamin D
bagi wanita akan memperbaiki kadar hormon progesteron dan estrogen
sebanyak 13 persen.
Vitamin D juga mengatur sirkulasi menstruasi dan juga menciptakan konsepsi kesenangan yang lebih baik.
Sementara bagi pria, Vitamin D penting untuk pembentukan sperma guna
memperbaiki kualitas dari hormon testoteron. Penelitian itu juga
menemukan bahwa vitamin D dari sinar matahari akan meningkatkan libido
lelaki.
Hasil penelitian dari 2.300 responden dari Medical
university of Graz di Austria menemukan bahwa tingkat testosterone dan
vitamin D menjangkau titik terendahnya setelah musim dingin dan mencapai
puncak terbaiknya di bulan Agustus atau pada musim panas,
"Wanita dikenal sulit untuk dibuahi pada musim dingin," Tulis hasil penelitian itu, seperti dikutip Daily Mail.
Penelitian itu mengungkapkan, ketika mendapatkan vitamin D, tubuh
membutuhkan proses kimiawi yang diperlukan ketika radiasi UVB dari
matahari diserap oleh kulit. Vitamain D masih dapat diperoleh dalam
jumlah yang kecil dari ikan, telur, dan hati.
Meski begitu, Dr. Elisabeth Lerhbaum mengatakan bahwa pasangan harus
membatasi waktu mereka di bawah matahari, karena berjemur terlalu lama
dapat menyebabkan kanker kulit.
Karena alasan ini, peneliti lain
Oliver Gillie yang seorang direktur dari Forum for Health Research
menyarankan bahwa pasangan harus mencoba melakukan liburan di tempat
yang banyak terdapat sinar matahari.
"Pasangan yang ingin bisa
hamil saya sarankan untuk melakukan liburan ke daerah yang bersinar
matahari, atau pergi ke taman pada musim panas sesering mungkin ,"
simpulnya.
(yud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar