Terlambat
datang menstruasi bagi sebagian besar wanita menimbulkan rasa cemas.
Pada pasangan suami istri yang mendambakan anak menimbulkan perasaan
harap – harap cemas akan kehamilan, sebaliknya pada wanita lain yang
menolak kehamilan menimbulkan niat untuk berjuang membuat menstruasi
segera datang kembali.
Secara umum, tidak datangnya menstruasi dibedakan menjadi 2 yaitu :
- amenore fisiologis : Kehamilan, laktasi, menopause, prabubertas.
- Amenore patologis dibagi 2 lagi yaitu :
- amenore primer adalah wanita yang belum pernah menstruasi sampai dengan umur 16 tahun. Rata – rata menarse ( menstruasi pertama ) adalah 12 tahun ( berkisar 9 – 16 tahun ) pada 99% wanita normal.
- Amenore sekunder adalah wanita usia reproduksi yang pernah mengalami menstruasi, namun menstruasinya berhenti untuk sedikitnya 3 bulan berturut – turut.
Pertumbuhan
tanda kelamin sekunder ( payudara dan rambut pubes/ketiak ) muncul 2
tahun sebelum menarse. Kegagalan tidak muncl menstruasi setelah 2 tahun
timbul payudara dan rambut pubes / ketiak adalah abnormal. Demikian pula
tidak terdapatnya tanda seks sekunder manapun jelas abnormal pada usia
16 tahun. Penyebab amenore primer : 60% karena perkembangan abnormal
indung telur/saluran genital /genital luar dan 40% disebabkan gangguan
hormonal. Adalah bijaksana bagi orang tua untuk segera memeriksa /
jangan menunda evaluasi keadaan yang mudah dikenali ini pada anak
perempuan mereka.
Amenore
patologik sebenarnya bukan merupakan gambaran klinis dari suatu
kumpulan penyakit, melainkan harus dilihat sebagai suatu symptom suatu
penyakit, yang harus mendapat perhatian serius.
Penyebab
tidak munculnya menstruasi dapat disebabkan oleh organ yang bertanggung
jawab terhadap proses terjadinya siklus menstruasi, dan proses
pengeluaran darah menstruasi. Organ – organ tersebut adalah :
- Hipotalamushiposfisis
- Indung telur
- Rahim
Tahap
pertama evaluasi amenore adalah anamnesis yang seksama akan riwayat
menstruasi, stress psikososial/emosional dan kegiatan seksual. Tahap
kedua adalah pemeriksaan fisik perkembangan kelamin sekunder, dan
perkembangan kelenjar hormonal missal gondok (tiroid) atau keluar air
susu (galaktore). Jika tidak ada abnormalitas pastikan tidak ada
kehamilan.
Pemeriksaan
laboratorium berikut yang penting adalah kadar prolaktin dan kadar
tiroid (TSH). Dilakukan pula tes progesteron (pemberian obat hormon
progesteron), bila hasil positif pada kadar prolaktin dan tiroid yang
normal maka amenore yang terjadi disebabkan karena siklus anovulasi.
Bila kadar prolaktin tinggi diagnosisnya hiperprolaktinemia, bila TSH
tinggi maka diagnosisnya adalah hipotiroidisme.
Bila
hasil tes progesterone negatif dan diagnosis belum jelas dilakukan tes
estrogen dan progesterone (yaitu minum obat hormone estrogen selama 21
hari) dan hormone progesterone 10 hari terakhir ) bila setelah obat
habis timbul haid lanjutkan pemeriksaan hormone FSH. Jika FSH tinggi dan
pasien berusia lebih 30 tahun, indikasi untuk pemeriksaan kromosom.
Jika didapati mosaik dengan kromosom Y, peluang 25% tumor ganas ovarium.
Jika FSH normal /rendah lakukan Ctscan kepala adalah tumor hipofisis.
Bila tidak timbul haid, permasalahan pada rahim. Sindrom asherman adalah
yang paling mungkin.
Pengobatan amenore :
Pengobatan
amenore tergantung pada penyebab dan keinginan pasien. Tetapi terbaik
diarahkan pada latar belakang penyebab. Bila ditemukan latar belakang
penyakit medik, penyakit tersebut harus ditangani (misal : pada wanita
dengan hiperprolaktin, ditangani dengan pemberian penurun prolaktin,
pada gangguan tiroid terapi tiroid) Bila tak ditemukan latar belakang
penyebab maka pengobatan tergantung pada keinginan pasien atau status
kesuburannya. Bila pasien ingin hamil maka terapinya adalah induksi
ovulasi, bila tidak berhasil hamil setidaknya haid teratur. Bila pasien
tidak ingin hamil maka pengobatan bergantung status estrogen pasien
tersebut, bila hipoestrogen, beri estrogen replacement therapy jika ada
rahim. Jika penyebabnya anovulasi dengan status estrogen normal atau
tinggi harus diberi hormon progesterone secara periodic untuk
menimhulkan perdarahan haid buatan (perdarahan lucut) untuk mengurangi
risiko kanker endometrium. Perdarahan lucut dengan hormon progesterone
dapat diberikan bulanan atau 2 – 3 bulanan.
< Sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar