Senin, 24 Desember 2012

Apakah Teknologi Bantuan Reproduksi ?

Teknologi bantuan reproduksi (TBR) atau assisted reproductive technology adalah sekelompok metode yang digunakan untuk membantu pasangan infertil. TBR bekerja dengan mengambil telur-telur dari tubuh wanita. Telur-telur itu kemudian dicampur dengan sperma untuk membuat embrio. Embrio tersebut kemudian dimasukkan kembali dalam tubuh wanita.

Tingkat kesuksesan

Tingkat keberhasilan bervariasi dan tergantung pada banyak faktor. Beberapa hal yang mempengaruhi tingkat keberhasilan TBR meliput i:


Usia pasanan
Penyebab infertilitas
Kecakapan klinik
Jenis TBR
Apakah menggunakan telur segar atau beku
Apakah menggunakan embrio segar atau beku

Tingkat keberhasilan TBR untuk menghasilkan kelahiran bayi hidup menurun dengan usia. Dari hampir 40% pada wanita berusia di bawah 35 sampai hanya sekitar 10% pada wanita di atas 41 tahun.

Meskipun memungkinkan banyak pasangan memiliki anak yang sangat didambakan, TBR dapat memakan banyak waktu dan biaya. Komplikasi TBR yang paling umum adalah janin kembar. Tapi hal itu dapat dicegah atau diminimalkan dengan berbagai cara.


Metode


Metode TBR yang paling umum meliputi:


In-vitro fertilization (IVF) atau pembuahan di luar tubuh. Ini adalah ART yang paling efektif dan sering digunakan ketika saluran tuba wanita tersumbat atau ketika seorang pria menghasilkan sperma terlalu sedikit. Dalam metode ini, wanita mengambil obat yang menyebabkan ovarium menghasilkan beberapa telur (normalnya hanya satu per ovulasi). Setelah matang, telur-telur diambil dari wanita itu dan diletakkan dalam cawan di laboratorium bersama dengan sperma pasangan untuk pembuahan. Setelah 3 sampai 5 hari, embrio yang sehat akan ditanamkan dalam rahim wanita.

Zygote intrafallopian transfer (ZIFT) atau transfer embrio ke tuba falopi. Metode ini mirip dengan IVF di mana pembuahan terjadi di laboratorium. Bedanya, embrio ditanamkan ke tuba falopi, bukan rahim.

Gamete intrafallopian transfer (GIFT) atau transfer telur dan sperma ke tuba falopi wanita. Pembuahan pada metode ini terjadi di dalam tubuh wanita, bukan di laboratorium.

Intracytoplasmic sperm injection (ICSI) atau injeksi sperma intrasitoplasma. Metode ini digunakan untuk pasangan yang memiliki masalah serius dengan sperma atau yang gagal dengan metode IVF. Dalam ICSI, satu sperma disuntikkan ke dalam telur yang matang. Kemudian embrio ditransfer ke rahim atau tuba falopi.

Prosedur TBR kadang-kadang melibatkan penggunaan telur donor (telur dari wanita lain), sperma donor, atau embrio beku. Telur/sperma donor kadang-kadang digunakan untuk wanita/pria yang tidak dapat menghasilkan telur/sperma atau memiliki penyakit genetik yang dapat ditularkan kepada bayi. Pasangan infertil juga dapat menggunakan embrio beku, yang disimpan dari percobaan sebelumnya atau dari donor.

Namun, penggunaan sperma, telur dan embrio donor masih merupakan kontroversi. Sebagian besar agama melarang praktik tersebut karena seperti perzinahan dan membuat garis keturunan rancu.


Sumber : http://keluargaberencana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar