Terkadang ditemukan kejadian pada beberapa perempuan saat memperoleh
hasil positif pada test kehamilan, tapi setelah diperiksakan ke dokter
ternyata salah atau tidak hamil. Apa penyebab kesalahan hasil tes
kehamilan tersebut? inilah artikel yang kami kutip dari detikhealth.
Hasil tes kehamilan positif tapi palsu (false positive) adalah adanya
hasil tes kehamilan positif saat menggunakan testpack tapi sebenarnya
orang tersebut tidak hamil. Alat tes kehamilan bekerja dengan cara
memeriksa ada atau tidaknya hormon kehamilan hCG (human chorionic
gonadotropin) di dalam tubuh seseorang.
Hormon ini dihasilkan oleh sel dari plasenta yang pertama kali masuk
ke aliran darah saat sel telur telah dibuahi dan tertanam di rahim,
yaitu sekitar 6 hari setelah pembuahan.
Mendapatkan hasil tes kehamilan positif palsu memang jarang terjadi.
Salah satu penyebabnya adalah tidak menggunakan instruksi penggunaan
alat tes yang benar. Alat tes kehamilan memiliki instruksi tertentu dan
pastikan bahwa semua langkah-langkah instruksi diikuti dengan baik.
Hasil tes kehamilan positif palsu kemungkinan bisa terjadi pada
kondisi tertentu, seperti dikutip dari Babymed, Kamis (26/8/2010)
penyebabnya adalah:
1. Menggunakan pengobatan untuk fertilitas (kesuburan).
Perempuan yang mendapatkan suntikan hCG (misalnya Pregyl, Profasi,
Pergonal, APL) untuk membantu masa subur (ovulasi) kemungkinan mengalami
hasil pemeriksaan positif palsu. Biasanya tingkat hCG dalam darah akan
meningkat untuk menunjukkan adanya kehamilan.
2. Terlalu lama membaca hasil tes.
Kondisi ini terjadi jika seseorang membaca hasil tes setelah waktu yang disarankan sudah lewat.
*Untuk alat tes kehamilan sensitif, hasil tidak disarankan untuk
dibaca lebih dari 8 menit. Dikarenakan dapat muncul garis samar-samar
akibat resapan urin yang dibiarkan terlalu lama. Hasil positif sudah
dapat dilihat dalam waktu 3 menit.
3. Teknik pengujian yang tidak benar.
Saat melakukan tes kehamilan di rumah, sangat penting untuk membaca
petunjuk penggunaan sebelum melakukan pengujian. Seperti kapan waktu
yang tepat untuk menggunakan alat tes kehamilan ini dan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang akurat.
4. Chemical pregnancy.
Hasil pemeriksaan menunjukkan positif, tapi embrio atau janinnya
tidak berkembang yang biasanya ditandai dengan mendapatkan menstruasi
kembali. Hal ini karena sel telur yang dibuahi sudah tertanam di rahim
dan menghasilkan hCG, tapi karena suatu hal berhenti berkembang. Contoh
kasus: hamil anggur atau hamil di luar kandungan.
5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Beberapa obat yang dikonsumsi seperti Methadone, chlordiazepoxide
atau promethazine bisa memberikan hasil tes kehamilan positif palsu.
6. Adanya kondisi medis tertentu.
Beberapa penyakit langka seperti penyakit trophoblastic dan islet-cell tumor bisa membuat hasil pemeriksaan positif palsu.
7. Phantom hCG.
Kondisi ini terjadi jika seorang perempuan mendapatkan hasil
pemeriksaan darah positif palsu, yaitu seseorang mendapatkan hasil
positif melalui tes darah tapi ia tidak hamil dan hasil tes urine yang
negatif.
8. Alat tes kehamilan yang cacat.
Alat tes kehamilan yang sudah kadaluarsa atau rusak bisa membuat
seseorang mendapatkan hasil positif palsu. Karena itu selalu periksa
tanggal kadaluarsa sebelum melakukan pengujian, hal ini untuk memastikan
hasil tes yang akurat. (detikhealth)
sumber : http://m.facebook.com/note.php?note_id=452273379434
Seberapa Akuratkah Test Pack?
"Hamil, Tidak, Hamil, Tidak..."
Mom& Kiddie
Sabtu, 2 Oktober 2010 09:05 wib
Sebaiknya, gunakan alat uji kehamilan sesuai prosedur dan rentang waktu yang ditentukan. (Foto: gettyimages)
“HAMIL, nggak ya?” Untuk mencari tahu jawabannya, Moms pilih cara yang mana? Beli pregnancy test (test pack) atau melakukan tes darah ke laboratorium? Mungkin kebanyakan Moms berpikir, “Beli test pack saja,
mudah juga praktis!”. Tinggal pergi ke toilet, lalu gunakan alat uji
kehamilan itu. Dalam hitungan beberapa menit, tertera sudah hasilnya:
positif atau negatif.
Bahkan tak jarang banyak yang percaya begitu saja dengan ‘label’ akurasi mencapai 99 persen, padahal itu belum tentu benar, loh! Seorang teman pernah mengalaminya. Setelah menggunakan test pack berulangkali,
hasilnya selalu negatif. Anehnya, saat dia mengunjungi dokter
kandungan, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dia positif hamil. Wah,
mengapa begitu? Agar lebih jelas, ikuti penjelasan tentang test pack dari dr. Prima Progestian, SpOG dari Brawijaya Women and Children Hospital!
Ukur Hormon hCG
Sebenarnya apa yang diukur dalam test pack? “Meneliti apakah
ada peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) - hormon yang
diproduksi oleh trophoblast (calon plasenta) dari hasil pembuahan sel
telur oleh sperma. Untuk memastikan kehamilan, peningkatan hormon hCG
inilah yang dideteksi lewat urin atau darah. Khusus test pack,
pengambilan sampel dilakukan melalui urin,” terang alumnus Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) ini.
Kapan Melakukan Test Pack?
Rupanya, test pack ini tidak asal pakai loh, Moms! “Ya, Moms pastikan kapan masa subur itu datang. Kapan berhubungan intim. Lalu, menunggu sel membelah hingga membuat trophoblast yang memerlukan waktu 1 minggu,” jelas dokter yang juga memiliki situs kesehatan pribadi,www.drprima.com.
Kalau dihitung-hitung jaraknya cukup lama, berkisar 3 - 4 minggu sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
“Kalaupun tidak ingin menunggu lebih lama, Moms bisa melakukan uji kehamilan pribadi pada 7-14 hari setelah ovulasi,” ucap dr. Prima yang menyarankan melakukan test pack pada pagi hari karena kadar konsentrasi hormon hCG tinggi.
Ada Kemungkinan Salah Perhitungan
Lagi ingatnya, test pack ini bukan untuk mengetahui masa
subur. Namun, dia berfungsi sebagai tes reliabel untuk mengetahui
kehamilan jika dikerjakan dengan baik dan waktu yang tepat.
Sebagai contoh, seringkali masa subur Moms jadwalnya mundur, sehingga terjadi salah perhitungan. Artinya, uji itu dilakukan Moms saat Window Period, 7 hari sebelum janin menempel di rahim. Karena itu, tidak heran bila hasilnya adalah false negative (negatif palsu), yakni pernyataan dalam alat uji kehamilan menyatakan bahwa Anda tidak hamil, padahal sebenarnya memang hamil.
“Sebaliknya, ada pula kasus false positive (positif palsu).
Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain misalnya penggunaan
obat-obatan saat reproduksi, hamil anggur, atau menderita penyakit
liver. Tapi, kasus ini jarang terjadi,” kata dokter yang berpraktik pula
di RSIA Muhammadiyah Taman Puring ini.
Membaca Hasil Uji
Sudah coba test pack berulangkali, tapi hasilnya masih samar-samar? Kasus ini sering terjadi dan tak jarang membuat Moms bertanya-tanya.
Sebaiknya, gunakan alat uji kehamilan sesuai prosedur dan rentang
waktu yang ditentukan. Dan jika bicara tingkat akurasi, alat uji
kehamilan pribadi ini akurasinya 75 persen ketimbang pemeriksaan yang
dilakukan dokter dimana bisa mencapai tingkat akurasi 97 persen.
Saat membaca hasil uji kehamilan, coba perhatikan hasil yang tertera,
bisa berupa: garis, warna, simbol (+ atau -). Biasanya, semua
keterangan itu bisa dilihat dalam kemasannya.
“Kalau akhirnya muncul garis samar-samar, lakukan lagi uji ulangan
pada 24 - 48 jam berikutnya. Kalau ditemukan garis samar untuk kedua
kalinya, hal itu bisa menegaskan hasil positif, yang artinya terjadi
pembuahan,” saran dr. Prima.
Jenis Alat Uji Kehamilan Pribadi
Biarpun alat uji kehamilan pribadi (home pregnancy test) ini dijual bebas, ada baiknya Moms mengenali jenis-jenisnya:
1. Uji rendam. Setelah menempatkan urin dalam wadah, lalu celuplah gagang pengukur, dan akan terlihat hasil ujinya.
2. Uji alir. Cara menggunakannya dengan menempatkan alat uji
sedemikian rupa sehingga terlewati oleh aliran urin saat buang air
kecil.
Alasan Muncul Garis Samar
Kok bisa timbul garis samar? Wah, jangan-jangan karena terjadi hal-hal berikut ini:
- Melakukan uji kehamilan terlalu cepat. Ya! Moms melakukan uji kurang dari 8-10 hari setelah pembuahan, sehingga hCG belum dalam porsi cukup dalam memberi hasil positif.
- Alat uji kurang sensitif. Tentu saja ini membuat Moms tidak memperoleh hasil akurat dari pertama kali menggunakannya.
- Sampel urin sangat encer. Akibat dari pasokan cairan yang berlebihan atau seringnya berkemih.
- Hamil ‘Secara Kimia’. Artinya, embrio sudah tertanam dalam rahim
dengan produksi hCG dalam tempo singkat. Sayangnya, saat itu terjadi
keguguran sebelum tanda kehamilan terlihat secara fisik.
Tip Sukses Gunakan Test Pack!
1. Upayakan menggunakan urin yang pertama kali muncul (biasanya pagi hari). Sebab, kadar hCG pada kondisi ini gampang dideteksi.
2. Sebelum melakukan uji kehamilan, minumlah sewajarnya. Mengingat
minum berlebihan akan memperbanyak volume urin dan mengencerkan
konsentrasi hCG.
3. Cek tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Pastikan bahwa alat uji itu
belum kedaluwarsa. Kalaupun Moms membeli uji alat kehamilan itu, namun
masih digunakan tidak pada saat itu juga, simpanlah di tempat yang
kering. Sebab, bila Moms menyimpannya di kamar mandi yang lembab suhunya, dapat memperburuk kondisi alat itu.
4. Bacalah seluruh petunjuk sebelum menggunakan uji kehamilan.
5. Lakukanlah uji sesuai dengan petunjuk.
6. Bila Moms menggunakan obat. Coba cari tahu, apakah hal itu akan memengaruhi hasil. Perhatikan peringatan yang tercantum dalam kemasan. (ftr)
Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2010/10/01/196/378197/hamil-tidak-hamil-tidak
Hasil Test Pack Positif, Tapi Saat di USG Belum Ada Tanda-Tanda Kehamilan?
Untuk mengetahui bahwa Anda hamil atau tidak, sekarang bukanlah hal
yang sulit untuk dilakukan. Pasalnya, semenjak ada alat test pack
kehamilan semuanya menjadi lebih mudah dan praktis dalam arti Anda tidak
perlu cepat-cepat ke dokter atau laboratorium hanya untuk mengetahui
Anda hamil atau tidak.
Berbagai merk test pack yang bagus bisa Anda beli dengan mudah di
pasaran, baik apotik, supermarket, bahkan toko sekali pun. Harga test
pack hamil pun sangat bervariasi, tergantung dari merk yang Anda beli.
Umumnya, hampir semua merek test pack akurat. Keakuratan test pack bisa
mencapai 99%, sehingga Anda tidak perlu meragukan lagi kemampuannya
dalam mendeteksi kehamilan Anda. Artinya, tanda-tanda hamil bisa
diketahui hanya dengan menggunakan alat bantu testpack !
Cara menggunakan test pack pun relatif sangat mudah, siapa pun bisa
melakukannya sendiri di rumah tanpa bantuan orang lain. Anda tinggal
mengikuti petunjuk cara pakai test pack hamil yang biasanya sudah
tercantum di dalam bungkus saat Anda membeli. Pertanyaannya, kapan
penggunaan test pack sebaiknya dilakukan? Cara menggunakannya, sebaiknya
dilakukan sekitar 12 hari setelah berhubungan suami istri di masa subur
atau 2 hari sebelum datang bulan (menstruasi/haid).
Dari situlah nanti akan diketahui hamil tidaknya Anda dengan hasil
testpack. Jika hasil test pack negatif berarti Anda belum hamil,
sementara jika hasil test pack negatif berarti Anda hamil. Lalu
bagaimana jika hasil test pack samar, di mana garis pertama jelas/tegas
tapi garis kedua samar ? Untuk memastikan hasilnya, Anda dapat
mengulanginya lagi kira-kira 1 minggu setelahnya.
Nah, sekarang pertanyaan terakhir yang sering muncul dan banyak dialami oleh ibu hamil adalah:
Hasil Test Pack Positif, Tapi Saat di USG, Dokter Bilang Belum Ada Tanda-Tanda Kehamilan, Gimana Ini ?
Tenang, Anda tidak perlu khawatir, kemungkinan Anda hamil sangat
besar. Hal itu biasanya dikarenakan usia kandungan Anda masih sangat
muda sehingga janin atau kantung janin belum bisa terlihat / terdeteksi
oleh pemeriksaan USG. Biasanya janin akan mulai tampak atau terlihat
oleh USG setelah usianya lebih dari 4 minggu. Nah, masalah inilah yang
seringkali tidak dijelaskan oleh dokter kandungan kepada pasien,
sehingga membuat pasien bingung, khawatir, cemas, deg-degan, dan sederet
kekhawatiran lainnya.
Jadi, sebaiknya setelah mengetahui hasil test pack positif, Anda
tidak perlu cepat-cepat datang ke dokter kandungan untuk memastikan
kehamilan. Tunggulah beberapa waktu hingga usia janin Anda berkembang
sehingga nanti bisa mudah terlihat oleh USG. Untuk menyiasati rasa
khawatir, Anda sebaiknya memperbanyak pengetahuan/wawasan mengenai
kehamilan (ibu hamil) baik melalui buku, majalah, atau internet, sambil
menerapkan gaya hidup yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar