Hamil Palsu, ketika penderita sangat ingin hamil
Kehamilan palsu (pseudocyesis) adalah suatu keadaan dimana seorang wanita menunjukkan tanda-tanda dan gejala kehamilan seperti tidak mendapatkan menstruasi, adanya mual-muntah, pembesaran perut, peningkatan berat badan bahkan kadang kala hasil test urin dapat menjadi positif palsu (false positif), dan gejala kehamilan lainnya---tetapi sesungguhnya tidak benar-benar hamil.
Penyebab yang pasti dari hamil palsu belum diketahui. Tetapi faktor yang sangat sering berhubungan dengan terjadinya Kehamilan palsu adalah faktor emosional/psikis yang menyebabkan kelenjar pituitary terpengaruh sehingga menyebabkan kegagalan system endokrin dalam mengontrol hormone yang menimbulkan keadaan seperti hamil.
Jadi, kebanyakan kejadian hamil palsu ini disebabkan factor psikologis dimana karena keinginan yang besar dari wanita untuk memiliki anak atau bisa juga karena ingin menghindari kehamilan.
Pengobatan tergantung sejauh mana kepercayaan pasien terhadap delusi/khayalannya, perlunya dukungan dari pasangan hidup dan juga keluarga untuk mengatasinya.
Untuk suatu keadaan yang berat dimana penderita benar-benar merasa yakin kalau dia hamil dan keadaan ini sampai menimbulkan depresi maka konseling psikologis atau psikiater mungkin diperlukan.
---------------------------------------------------------
Setelah beberapa bulan berlalu, akhirnya dapat juga jawaban akan pertanyaan ini. Awalnya ada teman disini yang mengalaminya, dokter di Qatar sini menyebutnya hamil hormon. Maklum saya kurang tahu istilah medis/kedokteran dan baru sekarang terjawab pertanyaan itu.
Anda pernah mendengar ada perempuan yang mengalami hamil palsu?
Tidak menstruasi, morning sickness, mengidam, sakit di bagian perut dan pembesaran payudara adalah gejala-gejala yang dikeluhkan penderita pseudocyesis atau hamil palsu.
Benarkah pernah ada kehamilan tersebut atau hanya perasaan si perempuan?
Berbeda dengan hamil anggur yakni perempuan hamil tapi kehamilannya gagal membentuk janin dalam kandungan atau dalam dunia kedokteran mengenalnya dengan istilah Mola hidatidosa.
Perempuan yang mengalami hamil palsu, rahimnya kosong dalam arti tidak ada bayinya. Sedangkan hamil anggur karena berisi gelembung-gelembung cairan bening seperti buah anggur atau gelembung udara.
Penderita pseudocyesis benar-benar kosong rahimnya alias tidak ada janin. Tapi penderita mengeluhkan gejala yang biasa dialami oleh seseorang yang benar-benar hamil. Seperti yang dialami teman saya, ada tanda-tanda yang sama seperti kehamilan sebelumnya (karena sudah punya 2 orang anak), tidak menstruasi, morning sickness, mengidam, perut juga semakin membesar layaknya ibu hamil. Kalau hari-hari biasa mikir diet, tapi karena merasa dirinya hamil, jadi makanan apa saja masuk aja. Yang akhirnya badan jadi gemuk (terutama bagian perut) dan makin percaya bahwa dirinya hamil.
Pseudocyesis adalah suatu kondisi dimana seorang perempuan yang tidak hamil merasa atau percaya bahwa dirinya sedang hamil, meskipun tidak ada bukti fisik kehamilan. (sumber Womenshealth).
Perempuan yang mengalami kehamilan palsu terkadang disebut dengan pseudopregnancy dan seringkali mengalami gejala kehamilan yang nyata, seperti perempuan hamil pada umumnya.
Meskipun kondisi ini belum sepenuhnya dapat dijelaskan, tapi para ahli percaya penyebab utamanya adalah masalah emosional dan psikologis.
Para psikolog percaya bahwa perempuan yang mengalami kehamilan palsu memiliki keinginan yang sangat kuat untuk hamil, sehingga dirinya merasa mengalami proses kehamilan. Biasanya hal ini terjadi saat ada seseorang didekatnya yang sedang hamil.
Untuk hal ini, sangat mungkin seperti yang dialami teman saya, karena anaknya yang kecil sudah berumur 7 tahun, jadi sangat mungkin keinginan untuk hamil itu sangat kuat, sehingga terjadi apa disebut hamil palsu ini. Juga karena pernah mengalami keguguran atau kematian janin sebelumnya.
Seorang ibu yang mengalami hamil palsu, ketika diperiksa denyut jantung janin tidak terdengar, ketika di USG tidak menunjukkan gambar bayi karena memang tidak ada janin di dalam kandungannya.
Sebuah penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara kehamilan palsu dengan kelenjar pituitary (pusat produksi hormon selama kehamilan).
Ketidakseimbangan hormon ini sering dipicu oleh stres dan kecemasan, sehingga dapat menyebabkan perubahan emosi dan psikologis yang mengarah pada kepercayaan atas sesuatu yang sangat diharapkannya.
Perempuan yang mengalami kondisi ini biasanya dianjurkan untuk melakukan konseling, karena penyebab dasarnya adalah emosional dan psikologis termasuk stres, kegelisahan dan depresi.
Jadi untuk Anda yang merasa hamil, segera periksakan ke dokter. Jika mengalami hal seperti teman saya di atas, bisa segera diambil tindakan sebelum berlarut-larut karena emosi ibu hamil sangat labil.
Diambil dari berbagai sumber.
Mudah-mudahan bermanfaat!
http://seputarduniaanak.blogspot.com/2010/04/hamil-palsu-ketika-penderita-sangat.html
Amit2 dah jgn smpe kejadian ϑi Ģώ, klo hamil ƴɑ̤̥̈̊ªªªª☺♡̬̩̃̊☺ beneran hamil aja....jgn palsu2 an...heee
BalasHapus