Rabu, 17 April 2013

TP samar apakah hamil? atau TP positip tp kok gak hamil

Terkadang ditemukan kejadian pada beberapa perempuan saat memperoleh hasil positif pada test kehamilan, tapi setelah diperiksakan ke dokter ternyata salah atau tidak hamil. Apa penyebab kesalahan hasil tes kehamilan tersebut? inilah artikel yang kami kutip dari detikhealth.

Hasil tes kehamilan positif tapi palsu (false positive) adalah adanya hasil tes kehamilan positif saat menggunakan testpack tapi sebenarnya orang tersebut tidak hamil. Alat tes kehamilan bekerja dengan cara memeriksa ada atau tidaknya hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotropin) di dalam tubuh seseorang.

Hormon ini dihasilkan oleh sel dari plasenta yang pertama kali masuk ke aliran darah saat sel telur telah dibuahi dan tertanam di rahim, yaitu sekitar 6 hari setelah pembuahan.

Mendapatkan hasil tes kehamilan positif palsu memang jarang terjadi. Salah satu penyebabnya adalah tidak menggunakan instruksi penggunaan alat tes yang benar. Alat tes kehamilan memiliki instruksi tertentu dan pastikan bahwa semua langkah-langkah instruksi diikuti dengan baik.

Hasil tes kehamilan positif palsu kemungkinan bisa terjadi pada kondisi tertentu, seperti dikutip dari Babymed, Kamis (26/8/2010) penyebabnya adalah:

1. Menggunakan pengobatan untuk fertilitas (kesuburan).
Perempuan yang mendapatkan suntikan hCG (misalnya Pregyl, Profasi, Pergonal, APL) untuk membantu masa subur (ovulasi) kemungkinan mengalami hasil pemeriksaan positif palsu. Biasanya tingkat hCG dalam darah akan meningkat untuk menunjukkan adanya kehamilan.

2. Terlalu lama membaca hasil tes.
Kondisi ini terjadi jika seseorang membaca hasil tes setelah waktu yang disarankan sudah lewat.
*Untuk alat tes kehamilan sensitif, hasil tidak disarankan untuk dibaca lebih dari 8 menit. Dikarenakan dapat muncul garis samar-samar akibat resapan urin yang dibiarkan terlalu lama. Hasil positif sudah dapat dilihat dalam waktu 3 menit.

3. Teknik pengujian yang tidak benar.
Saat melakukan tes kehamilan di rumah, sangat penting untuk membaca petunjuk penggunaan sebelum melakukan pengujian. Seperti kapan waktu yang tepat untuk menggunakan alat tes kehamilan ini dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

4. Chemical pregnancy.
Hasil pemeriksaan menunjukkan positif, tapi embrio atau janinnya tidak berkembang yang biasanya ditandai dengan mendapatkan menstruasi kembali. Hal ini karena sel telur yang dibuahi sudah tertanam di rahim dan menghasilkan hCG, tapi karena suatu hal berhenti berkembang. Contoh kasus: hamil anggur atau hamil di luar kandungan.

5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Beberapa obat yang dikonsumsi seperti Methadone, chlordiazepoxide atau promethazine bisa memberikan hasil tes kehamilan positif palsu.

6. Adanya kondisi medis tertentu.
Beberapa penyakit langka seperti penyakit trophoblastic dan islet-cell tumor bisa membuat hasil pemeriksaan positif palsu.

7. Phantom hCG.
Kondisi ini terjadi jika seorang perempuan mendapatkan hasil pemeriksaan darah positif palsu, yaitu seseorang mendapatkan hasil positif melalui tes darah tapi ia tidak hamil dan hasil tes urine yang negatif.

8. Alat tes kehamilan yang cacat.
Alat tes kehamilan yang sudah kadaluarsa atau rusak bisa membuat seseorang mendapatkan hasil positif palsu. Karena itu selalu periksa tanggal kadaluarsa sebelum melakukan pengujian, hal ini untuk memastikan hasil tes yang akurat. (detikhealth)

sumber : http://m.facebook.com/note.php?note_id=452273379434

Seberapa Akuratkah Test Pack?
"Hamil, Tidak, Hamil, Tidak..."
Mom& Kiddie
Sabtu, 2 Oktober 2010 09:05 wib

Sebaiknya, gunakan alat uji kehamilan sesuai prosedur dan rentang waktu yang ditentukan. (Foto: gettyimages)
HAMIL, nggak ya?” Untuk mencari tahu jawabannya, Moms pilih cara yang mana? Beli pregnancy test (test pack) atau melakukan tes darah ke laboratorium? Mungkin kebanyakan Moms berpikir, “Beli test pack saja, mudah juga praktis!”. Tinggal pergi ke toilet, lalu gunakan alat uji kehamilan itu. Dalam hitungan beberapa menit, tertera sudah hasilnya: positif atau negatif.

Bahkan tak jarang banyak yang percaya begitu saja dengan ‘label’ akurasi mencapai 99 persen, padahal itu belum tentu benar, loh! Seorang teman pernah mengalaminya. Setelah menggunakan test pack berulangkali, hasilnya selalu negatif. Anehnya, saat dia mengunjungi dokter kandungan, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dia positif hamil. Wah, mengapa begitu? Agar lebih jelas, ikuti penjelasan tentang test pack dari dr. Prima Progestian, SpOG dari Brawijaya Women and Children Hospital!

Ukur Hormon hCG

Sebenarnya apa yang diukur dalam test pack? “Meneliti apakah ada peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) - hormon yang diproduksi oleh trophoblast (calon plasenta) dari hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Untuk memastikan kehamilan, peningkatan hormon hCG inilah yang dideteksi lewat urin atau darah. Khusus test pack, pengambilan sampel dilakukan melalui urin,” terang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) ini.

Kapan Melakukan Test Pack?

Rupanya, test pack ini tidak asal pakai loh, Moms! “Ya, Moms pastikan kapan masa subur itu datang. Kapan berhubungan intim. Lalu, menunggu sel membelah hingga membuat trophoblast yang memerlukan waktu 1 minggu,” jelas dokter yang juga memiliki situs kesehatan pribadi,www.drprima.com.
Kalau dihitung-hitung jaraknya cukup lama, berkisar 3 - 4 minggu sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).

“Kalaupun tidak ingin menunggu lebih lama, Moms bisa melakukan uji kehamilan pribadi pada 7-14 hari setelah ovulasi,” ucap dr. Prima yang menyarankan melakukan test pack pada pagi hari karena kadar konsentrasi hormon hCG tinggi.

Ada Kemungkinan Salah Perhitungan

Lagi ingatnya, test pack ini bukan untuk mengetahui masa subur. Namun, dia berfungsi sebagai tes reliabel untuk mengetahui kehamilan jika dikerjakan dengan baik dan waktu yang tepat.

Sebagai contoh, seringkali masa subur Moms jadwalnya mundur, sehingga terjadi salah perhitungan. Artinya, uji itu dilakukan Moms saat Window Period, 7 hari sebelum janin menempel di rahim. Karena itu, tidak heran bila hasilnya adalah false negative (negatif palsu), yakni pernyataan dalam alat uji kehamilan menyatakan bahwa Anda tidak hamil, padahal sebenarnya memang hamil.

“Sebaliknya, ada pula kasus false positive (positif palsu). Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain misalnya penggunaan obat-obatan saat reproduksi, hamil anggur, atau menderita penyakit liver. Tapi, kasus ini jarang terjadi,” kata dokter yang berpraktik pula di RSIA Muhammadiyah Taman Puring ini.

Membaca Hasil Uji

Sudah coba test pack berulangkali, tapi hasilnya masih samar-samar? Kasus ini sering terjadi dan tak jarang membuat Moms bertanya-tanya.
Sebaiknya, gunakan alat uji kehamilan sesuai prosedur dan rentang waktu yang ditentukan. Dan jika bicara tingkat akurasi, alat uji kehamilan pribadi ini akurasinya 75 persen ketimbang pemeriksaan yang dilakukan dokter dimana bisa mencapai tingkat akurasi 97 persen.

Saat membaca hasil uji kehamilan, coba perhatikan hasil yang tertera, bisa berupa: garis, warna, simbol (+ atau -). Biasanya, semua keterangan itu bisa dilihat dalam kemasannya.

“Kalau akhirnya muncul garis samar-samar, lakukan lagi uji ulangan pada 24 - 48 jam berikutnya. Kalau ditemukan garis samar untuk kedua kalinya, hal itu bisa menegaskan hasil positif, yang artinya terjadi pembuahan,” saran dr. Prima.

Jenis Alat Uji Kehamilan Pribadi

Biarpun alat uji kehamilan pribadi (home pregnancy test) ini dijual bebas, ada baiknya Moms mengenali jenis-jenisnya:

1. Uji rendam. Setelah menempatkan urin dalam wadah, lalu celuplah gagang pengukur, dan akan terlihat hasil ujinya.

2. Uji alir. Cara menggunakannya dengan menempatkan alat uji sedemikian rupa sehingga terlewati oleh aliran urin saat buang air kecil.

Alasan Muncul Garis Samar

Kok bisa timbul garis samar? Wah, jangan-jangan karena terjadi hal-hal berikut ini:

- Melakukan uji kehamilan terlalu cepat. Ya! Moms melakukan uji kurang dari 8-10 hari setelah pembuahan, sehingga hCG belum dalam porsi cukup dalam memberi hasil positif.

- Alat uji kurang sensitif. Tentu saja ini membuat Moms tidak memperoleh hasil akurat dari pertama kali menggunakannya.

- Sampel urin sangat encer. Akibat dari pasokan cairan yang berlebihan atau seringnya berkemih.

- Hamil ‘Secara Kimia’. Artinya, embrio sudah tertanam dalam rahim dengan produksi hCG dalam tempo singkat. Sayangnya, saat itu terjadi keguguran sebelum tanda kehamilan terlihat secara fisik.

Tip Sukses Gunakan Test Pack!

1. Upayakan menggunakan urin yang pertama kali muncul (biasanya pagi hari). Sebab, kadar hCG pada kondisi ini gampang dideteksi.
2. Sebelum melakukan uji kehamilan, minumlah sewajarnya. Mengingat minum berlebihan akan memperbanyak volume urin dan mengencerkan konsentrasi hCG.

3. Cek tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Pastikan bahwa alat uji itu belum kedaluwarsa. Kalaupun Moms membeli uji alat kehamilan itu, namun masih digunakan tidak pada saat itu juga, simpanlah di tempat yang kering. Sebab, bila Moms menyimpannya di kamar mandi yang lembab suhunya, dapat memperburuk kondisi alat itu.

4. Bacalah seluruh petunjuk sebelum menggunakan uji kehamilan.

5. Lakukanlah uji sesuai dengan petunjuk.

6. Bila Moms menggunakan obat. Coba cari tahu, apakah hal itu akan memengaruhi hasil. Perhatikan peringatan yang tercantum dalam kemasan. (ftr) 

Sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2010/10/01/196/378197/hamil-tidak-hamil-tidak

Hasil Test Pack Positif, Tapi Saat di USG Belum Ada Tanda-Tanda Kehamilan?

Untuk mengetahui bahwa Anda hamil atau tidak, sekarang bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Pasalnya, semenjak ada alat test pack kehamilan semuanya menjadi lebih mudah dan praktis dalam arti Anda tidak perlu cepat-cepat ke dokter atau laboratorium hanya untuk mengetahui Anda hamil atau tidak.

Berbagai merk test pack yang bagus bisa Anda beli dengan mudah di pasaran, baik apotik, supermarket, bahkan toko sekali pun. Harga test pack hamil pun sangat bervariasi, tergantung dari merk yang Anda beli. Umumnya, hampir semua merek test pack akurat. Keakuratan test pack bisa mencapai 99%, sehingga Anda tidak perlu meragukan lagi kemampuannya dalam mendeteksi kehamilan Anda. Artinya, tanda-tanda hamil bisa diketahui hanya dengan menggunakan alat bantu testpack !

Cara menggunakan test pack pun relatif sangat mudah, siapa pun bisa melakukannya sendiri di rumah tanpa bantuan orang lain. Anda tinggal mengikuti petunjuk cara pakai test pack hamil yang biasanya sudah tercantum di dalam bungkus saat Anda membeli. Pertanyaannya, kapan penggunaan test pack sebaiknya dilakukan? Cara menggunakannya, sebaiknya dilakukan sekitar 12 hari setelah berhubungan suami istri di masa subur atau 2 hari sebelum datang bulan (menstruasi/haid).

Dari situlah nanti akan diketahui hamil tidaknya Anda dengan hasil testpack. Jika hasil test pack negatif berarti Anda belum hamil, sementara jika hasil test pack negatif berarti Anda hamil. Lalu bagaimana jika hasil test pack samar, di mana garis pertama jelas/tegas tapi garis kedua samar ? Untuk memastikan hasilnya, Anda dapat mengulanginya lagi kira-kira 1 minggu setelahnya.

Nah, sekarang pertanyaan terakhir yang sering muncul dan banyak dialami oleh ibu hamil adalah:

Hasil Test Pack Positif, Tapi Saat di USG, Dokter Bilang Belum Ada Tanda-Tanda Kehamilan, Gimana Ini ?

Tenang, Anda tidak perlu khawatir, kemungkinan Anda hamil sangat besar. Hal itu biasanya dikarenakan usia kandungan Anda masih sangat muda sehingga janin atau kantung janin belum bisa terlihat / terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Biasanya janin akan mulai tampak atau terlihat oleh USG setelah usianya lebih dari 4 minggu. Nah, masalah inilah yang seringkali tidak dijelaskan oleh dokter kandungan kepada pasien, sehingga membuat pasien bingung, khawatir, cemas, deg-degan, dan sederet kekhawatiran lainnya.

Jadi, sebaiknya setelah mengetahui hasil test pack positif, Anda tidak perlu cepat-cepat datang ke dokter kandungan untuk memastikan kehamilan. Tunggulah beberapa waktu hingga usia janin Anda berkembang sehingga nanti bisa mudah terlihat oleh USG. Untuk menyiasati rasa khawatir, Anda sebaiknya memperbanyak pengetahuan/wawasan mengenai kehamilan (ibu hamil) baik melalui buku, majalah, atau internet, sambil menerapkan gaya hidup yang sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar