Kamis, 10 Januari 2013

HIDROTUBASI


Hidrotubasi adalah pemeriksaan untuk menilai kelancaran (patensi) saluran telur (tuba Falloppii), dengan cara memasukkan cairan (larutan obat) dengan alat hidrotubator melalui vagina, mulut rahim (porsio), saluran leher rahim (kanalis servikalis), rongga rahim (kavum uterus), dan menuju ke saluran telur.

Dasar pemeriksaannya adalah bahwa cairan dapat melewati kedua saluran telur dengan baik bilamana tidak ada sum-batan di saluran telur. Jika terdapat penciutan (spasme) atau sumbatan parsial (sebagian) maka tekanan cairan akan meningkat tetapi masih dapat masuk, sedangkan jika terdapat sumbatan total (oklusi) maka tekanan cairan akan menjadi maksimal (berat) sehingga cairan terhalang masuk dan akan tumpah (membalik kembali)

Lama tindakan
Tindakan hidrotubasi membutuhkan waktu 5-10 menit, dan tidak memerlukan rawat-inap.

Aturan persiapan untuk pasien:

Hidrotubasi dilakukan pada hari ke 9-10 siklus haid (pada siklus normal + 28 hari) dan tidak sedang haid.
Pasien tidak perlu puasa sanggama (abstinensi).
Pasien tidak dalam keadaan demam tinggi, atau sakit berbahaya di alat kelamin (misal infeksi atau perdarahan vagina)
Pasien diharuskan puasa sekurang-kurangnya 6 jam sebelum tindakan.
Pasien harus mengosongkan kandung kemih sebelum tindakan.
Untuk menghindari kecemasan, biasanya sebelum dilakukan tindakan pasien diberikan obat penenang, dan setelah tindakan diberikan obat pereda nyeri.
Setelah tindakan dan bilamana telah sadar dari pengaruh obat penenang, pasien boleh pulang.
Pasien mungkin akan mengalami kram ringan satu jam setelah tindakan (setelah khasiat obat penenang hilang).

2 komentar: