Siklus menstruasi normalnya berkisar antara 21-35 hari dan berlangsung selama 3-7 hari.
Siklus haid tidak teratur umumnya terjadi akibat gangguan keseimbangan hormonal, yang dapat disebabkan oleh beberapa keadaan, antara lain
Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia)
Pasien dengan indeks massa tubuh (IMT) > 30
Stres psikologis
Atlit
Kekurangan vitamin K
Penggunaan obat-obatan tertentu
Kelainan pembekuan darah
Gangguan hormon tiroid
Dsb
Perdarahan setelah berhubungan seksual atau Post Coital Bleeding dapat terjadi karena beberapa alasan. Perdarahan pasca berhubungan seksual juga dapat terjadi karena adanya erosi di vagina dikarenakan baru pertama kali berhubungan atau berhubungan seksual belum terlalu sering sehingga vagina masih sempit, akibatnya penetrasi (penis masuk ke vagina), terutama bila wanita masih belum penuh terangsang dapat menyebabkan gesekan yang mengakibatkan luka atau lecet.
Beberapa penyebab lain dari perdarahan pasca berhubungan seksual adalah :
Peradangan pada serviks (leher rahim) dimana hubungan seksual dapat menyebabkan perdarahan. Kondisi ini disebut dengan erosi serviks, umum terjadi pada wanita muda, wanita hamil, dan mereka yang memakai kontrasepsi pil
Polip serviks atau polip rahim. Umumnya polip ini jinak
Infeksi oleh klamidia, gonorea, trikomonas, dan jamur (Infeksi Menular Seksual)
Vaginitis atropi yang umum terjadi karena kekurangan hormon estrogen, terutama pada wanita post menopause. Kurangnya lendir pada vagina menyebabkan hubungan seksual menjadi nyeri dan dapat terjadi perdarahan
Kanker leher rahim
Displasia srviks. Perubahan pre-kanker pada kanker leher rahim. Risiko meningkat dengan riwayat infeksi seksual sebelumnya, berhubungan seksual sebelum usia 18 tahun, melahirkan anak sebelum usia 16 tahun
Mioma rahim yaitu tumor jinak yang berasal dari dinding otot rahim
Apabila perdarahan yang timbul hanya sedikit dan tidak berlanjut, Anda tidak perlu merasa khawatir karena mungkin perdarahan tersebut timbul akibat robekan pada vagina (misal karena kekeringan, kondom, gesekan kuat, kuku jari, dsb).
Saran kami adalah segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk dapat dicari penyebabnya segera. Pengobatan akan disesuaikan dengan penyebabnya. Semoga membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar