Halaman

Sabtu, 03 Desember 2011

Vaginismus

Apa itu vaginismus? Mungkin diantara Anda ada yang belum tahu dengan istilah vaginismus. Vaginismus adalah suatu disfungsi seksual pada wanita, yang berupa kekejangan abnormal otot vagina sepertiga bagian luar dan sekitr vagina.
Pada kondisi ini, pihak wanita akan mengalami reaksi fisik dan psikis sebagai bentuk penolakan, bukan hanya terhadap hubungan seksual, bahkan terhadap sentuhan atau usaha rangsangan di area vital (vagina), yang mengakibatkan terhambatnya rutinitas bercinta.
Reaksi akan nampak terlihat dari wanita dengan vaginismus, karena ia cenderung merapatkan kedua tungkainya bila terjadi sentuhan pada area kelaminnya.
Vaginismus bisa menyerang wanita dengan variasi usia. Mulai dari usia ketika seorang wanita sudah aktif secara seksual, sampai wanita yang sudah berusia lanjut atau tua. Dan diduga, sekitar 2-3 persen wanita dewasa mengalami vaginismus.

Penyebab vaginismus
  1. Adanya infeksi yang menimbulkan luka disekitar lubang vagina atau labia.
  2. Gangguan selaput dara, termasuk apabila adanya tarikan saat penetrasi berlangsung.
  3. Adanya bekas robekan pada saat melahirkan yang tidak sembuh secara sempurna, sehingga menimbulkan reaksi penolakan sebagi bentuk beban fisik dan fsikis.
  4. Pernah mengalami traumatik secara seksual, seperti pemerkosaan, dimana jika trauma itu masih dirasakan hingga masa menikah, maka hal itu merupakan vaginismus sekunder.
  5. Momen bercinta yang kerap menimbulkan rasa nyeri bisa jadi menyebabkan trauma psikis, sehingga rasa trauma itu bisa menjadi vaginismus.
  6. Perasaan takut yang berlebihan apabila bercinta menjadikan wanita itu hamil.
  7. Serta perasaan takut tertular penyakit kelamin dari pasangannya.

Mengatasi vaginismus
Cobalah untuk terbuka kepada suami dengan cara membuat komunikasi yang baik dengan suami, apabila Anda telah menyadari bahwa Anda menderita vaginismus. Tidak perlu ragu untuk mengungkapkan hal itu, karena apabila Anda membiarkan suami bertanya-tanya dengan penolakan yang Anda berikan, justru akan semakin memperburuk keadaan, dan menghambat kehidupan rumah tangga, terutama hubungan seksual Anda dan pasangan.
Setelah itu, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter ahli. Pada sesi pemeriksaan, salah satu metode pemeriksaan akan mengarah pada dilator. Dilator adalah suatu alat yang terbuat dari bahan semacam plastik yang berbentuk silinder, yang fungsinya untuk merelaksasi otot vagina yang mengalami kekejangan tidak normal.
Sebelum menggunakan dilator, biasanya terlebih dahulu pihak wanita akan diminta untuk melakukan latihan kontraksi dan relaksasi otot panggulnya.
Apabila sudah mampu melakukan relaksasi otot, barulah dilator bisa digunakan. Dimulai dari ukuran terkecil (nomor 1). dilator akan dibiarkan didalam vagina sekitar 10-15 menit, dan dapat diulang 3-4 kali di siang hari dan sekali lagi menjelang malam.
Pada umumnya, wanita dengan vaginismus bisa menggunakan dilator nomor 3 dan empat dalam kurun waktu satu minggu. Apabila dengan penggunaan dilator nomor 3 atau empat, pihak wanita sudah merasakan kenyamanan, maka cobalah untuk bercinta dengan posisi wanita di atas.


Pencegahan
Supaya Anda terhindari dari vaginismus, hindarilah faktor penyebabnya. Dan inilah tips agar terhindar dari vaginismus.
  1. Pendidikan seks sangat perlu bagi pasangan suami istri. Maka dari itu, carilah informasi sebanyak-banyak seputar apa-apa saja yang bisa meningkatkan dan menghambat kehidupan seksual Anda dan pasangan.
  2. Hindari traumatik pada hubungan seksual pertama kali. Maka dari itu, perlu adanya pemahaman dan pengetahuan seputar aktivitas seks sebelum menikah, baik pada wanita maupun pria.
  3. Binalah komunikasi yang baik dengan pasangan.
  4. Jagalah kesehatan kelamin dan setialah dengan pasangan, supaya tidak tertular atau terinfeksi penyakit kelamin.
  5. Pasca melahirkan, pastikan luka sobekan akibat melahirkan sembuh dengan baik dan sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar