Halaman

Sabtu, 03 Desember 2011

Rambutan Perbaiki Kesuburan Pria

Rambutan kaya vitamin C dan antioksidan. Selain mampu menangkal kanker, mengurangi katarak, dan mencegah penuaan, rambutan juga bisa meningkatkan kesuburan pria.

Buah rambutan dikenal sebagai buah yang sangat eksotis. Ciri khas buah ini, seluruh permukaannya diselimuti rambut-rambut kaku. Daging buahnya berwarna putih, menyelimuti biji berbentuk bulat lonjong. Rambutan yang lezat adalah yang rasanya manis, daging buahnya tebal, dan mudah dikelupas dari bijinya.

Rambutan (Nephelium lappaceum Linn) merupakan tanaman buah yang berasal dari Indonesia dan Malaysia, kemudian menyebar ke daerah tropis lainnya seperti Filipina dan negara-negara Amerika Latin. Tanaman rambutan juga ditemukan di daratan yang beriklim subtropis.

Rambutan biasanya dikonsumsi secara langsung, yaitu dinikmati sebagai buah segar. Buah rambutan juga dapat diolah menjadi manisan, buah dalam kaleng, campuran koktail, dessert, atau salad buah. Tidak hanya daging buahnya, bijinya pun dapat dimanfaatkan. Di Filipina, biji buah rambutan biasanya dipanggang dan disajikan sebagai lauk. Biji buah rambutan terkenal dengan kandungan tannin dan saponinnya yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Sumber Vitamin, Mineral, Serat, dan Gula

Rambutan merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Buah rambutan tergolong buah berkadar vitamin C tinggi, satu kelas dengan jeruk yang telah lebih dulu dikenal luas sebagai sumber vitamin C.

Rambutan yang berasal dari jenis aceh kering manis merupakan sumber vitamin C yang paling baik, yaitu mencapai 71,24 mg per 100 g daging buah yang dapat dimakan, yang berarti telah memenuhi 118,7 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C setiap hari.

Selain vitamin C, buah rambutan juga mengandung vitamin lainnya, seperti niacin, thiamin, dan riboflavin. Mineral yang banyak terkandung pada rambutan adalah kalium, kalsium, besi, dan fosfor. Kandungan serat pangannya juga cukup tinggi, yaitu 2,8 g per 100 g daging buah.

Buah rambutan mengandung berbagai jenis gula. Jenis dan kadar gula per 100 g daging buah adalah glukosa (2,8 g), fruktosa (3,0 g), dan sukrosa (9,9 g). Selain itu, buah rambutan juga mengandung asam, seperti asam malat dan asam sitrat, masing-masing dengan kadar 0,05 dan 0,31 g per 100 g. Kombinasi gula dan asam tersebutlah yang menyebabkan rambutan memiliki rasa manis yang segar.

Tingkatkan Kualitas Sperma dan Antikanker

Vitamin C dikenal sebagai senyawa utama tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elektron dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu sistem kekebalan tubuh.

Makanan yang kaya akan vitamin C akan sangat membantu untuk mencegah berbagai jenis kanker, di antaranya kanker paru-paru, kolon, pankreas, kandung kemih, dan payudara. Vitamin C juga dapat mengurangi radikal bebas yang merupakan pencetus kanker, sebab vitamin ini merupakan antioksidan yang baik. Vitamin C juga sangat esensial untuk pembentukan sperma.

Kekurangan vitamin C pada pria dapat menghambat dalam memperoleh keturunan. Perbaikan untuk hal ini memerlukan waktu satu bulan dengan meningkatkan konsumsi vitamin C sebanyak 500 miligram. Kualitas dan kuantitas sperma serta aktivitasnya dapat ditingkatkan dengan menambah konsumsi vitamin C.

Manfaat lain dari vitamin C mengurangi risiko katarak, memperkuat dinding kapiler darah, dan memperkecil risiko penyakit jantung. Peneliti percaya bahwa vitamin C juga dapat menghambat penuaan dengan memperbarui sel-sel darah putih.

Kadar vitamin C beberapa varietas rambutan
Jenis rambutan - Kadar vitamin C (mg/100 g daging buah) :
Aceh kering manis 71,24
Lebak bulus - 56,68
Silengkeng - 49,82
Aceh pao-pao - 42,62
Sinyonya - 40,63
Aceh garing - 39,00
Aceh 6B- 38,51
Aceh padang bulan - 38,00
Biji- 37,43
Aceh gundul - 34,10
Aceh kuning - 31,75
Sitangkuebb-b29,00
Simacan - 27,80
Binjai - 22,34
Aceh gendut - 20,80
Aceh rapiah - 20,71
Sumber: Baga Kalie et al (1989)

Prof. DR. Made Astawan
Dosen Departemen Teknologi Pangan Dan Gizi IPB

sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar