"Sebelumnya, mungkin masih ada yang awam... Apa sih inseminasi ituuu?
Inseminasi adalah salah satu teknik untuk membantu proses reproduksi dengan cara menyemprotkan sperma ke dalam rahim menggunakan kateter atau jarum suntik dengan tujuan membantu sperma menuju letak indung telur sehingga terjadi pembuahan.
Berbeda dengan bayi tabung, proses pembuahan pada teknik inseminasi terjadi di dalam rahim. Biasanya teknik ini ditujukan untuk membantu problem infertilitas seperti jumlah sperma yang sedikit atau bentuk rahim yang susah dijangkau oleh sperma dalam perjalanannya menuju telur.
Sebenernya inseminasi hanya meningkatkan keberhasilan sebesar 10-20%. Dan gak semua dokter secara serta merta menganjurkan pasiennya untuk insem, apalagi klo meritnya baru dan seemed everything to be normal. Hampir kemungkinan besar dokter akan menyarankan cara alami dulu.
So, keputusan insem sebaiknya jangan terburu2. Harus dikenali dulu dengan pasti apa yang menjadi penyebab infertilitas, baru ditentukan apakah solusinya insem atau bisa juga dg cara lain.
Ketika opsi terbaik akhirnya menunjuk pada insem, juga harus dilakukan persiapan yang amat sangat matang. Mengingat tingkat keberhasilannya yang cuma kecil, jangan sampai dilakukan gegabah yang nantinya malah jadi sia2.
Berdasarkan pengalaman gw yang uda 2 kali insem, dimana yang pertama kali gatot, maka untuk yang kedua gw bener-beneeeeeeeeeeer ati2, gak mo gegabah asal insem aja, tanpa tau pra-syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan insem plus harus apa aja setelah insem.
Lho insem pake syarat? Iya! Gak semua masalah infertilitas bisa diselesaikan dengan insem, karena untuk melakukan insem harus "lulus" kondisi2 berikut:
1. Semua hormon normal
Supaya berhasil pembuahan berarti harus ada telur yang matang. Oleh karena itu, untuk mencapai "goal" kematangan telur, harus dicek apakah semua hormon normal. Kalau diantara kalian punya masalah seperti PCO atau haid yang gak teratur, sebaiknya masalah itu dibereskan dulu. Karena tanpa telur matang, maka mustahil terjadi pembuahan.
Dari yang gw baca2, kasus PCO, dimana telur jumlah banyak tapi kecil2 dan gak bisa mateng, bisa diatasi dg cara alami (diluar obat2 dari dokter). Ada yang berhasil setelah mengkonsumsi nutrient Salmon Omega 3 dari Amway, dikombinasi dengan madu royal jelly. Dikonsumsi sampai ketauan hamil harus berhenti, soale klo diterusin malah bikin keguguran. Setelah konsumsi itu, katanya siiih pada lancar haidnya, yang menandakan telurnya mateng tuh (klo telur gak mateng, bisa gak dateng haid berbulan2). Trus ada juga yang berhasil setelah diet dan menurunkan bbrp kg, karena biasanya PCO disebabkan oleh kadar gula tinggi dalam darah (seperti diabetes). Well, namanya usaha ya... gw sih cuma menyampaikan aja disini. Klo mo tau lebih dalem, bisa tuh di-explore di forum2 WK :)
O iya, selain hormon yang berpengaruh dengan kematangan telur, harus dicek dulu apakah ada hormon lain yang tidak seimbang. Contohnya pada kasus gw, waktu insem pertama gagal karena ternyata prolaktin gw tinggi. Padahal telur gw matang, haid gw normal, tapi tetep gak terjadi pembuahan karena prolaktin gw tinggi.
Jika diantara kalian berencana insem dan dokter tidak menganjurkan periksa hormon, ada baiknya kalian menanyakan hal ini. Kadang dokter hanya melihat ada telur mateng, haid lancar, dikira semua normal... gak tau ada yg lain2... well, dokter juga manusia, bisa aja dia missed something :)
2. Antibodi normal
Gw gak tau deh apakah ini beneran berpengaruh pada proses pembuahan. Tapi beberapa kasus yang ditangani oleh dokter lain menyatakan bahwa jika antibodi seorang wanita sangat tinggi, maka ada kecenderungan antibodi tsb "mematikan" sperma yang masuk ke dalam rahim. Klo pun terjadi pembuahan, maka antibodi akan menganggap embryo hasil pembuahan tadi sebagai "benda asing", sehingga dia akan "membersihkan" ini juga.
Sebaliknya, ada juga dokter yang gak percaya sama soal antibodi ini. Yah, gw sih orang awam ya... tapi seandainya terjadi sama gw, gw akan menuruti anjuran dokter melakukan terapi untuk menurunkan kadarnya.
O iya, ada juga salah satu pengalaman pernah gw baca di forum kasus antibodi ini. Ada yang berhasil hamil karena waktu ML dilakukan ketika istrinya sakit. Logikanya, pada saat itu antibodi pasti sedang lemah, sehingga sperma "lolos" dari serangan, hehehe.
3. Tidak ada sumbatan
Karena insem sebenernya cara yang agak alami, dimana teknik ini hanya membantu sperma mencapai indung telur, sisanya berjalan selayaknya pembuahan alami. Berarti tidak boleh ada "gangguan" sepanjang perjalan si sperma. Yang paling menghambat biasanya adalah saluran tuba falopii yang tersumbat. Gimana sperma mo sampe telur klo jalannya "ketutup"?
Untuk itu, biasanya dokter menganjurkan pengecekan sumbatan sebelum dilakukan insem. Caranya dengan HSG. HSG adalah proses penyemprotan cairan rontgen ke dalam rahim dengan tujuan mengecek sumbatan. Setelah disemprot, rahim kita akan difoto seperti foto rontgen. Dan dari foto itu akan terlihat aliran cairan. Jika ada sumbatan, maka cairan akan keluar melalui vagina, karena tidak bisa melewati saluran tuba. Sebaliknya jika tidak keluar, maka tidak terjadi sumbatan.
Bagaimana jika salurannya "mampet"? Salah satu solusi adalah dilakukan Hydrotubasi atau peniupan. Tapi ini juga harus diliat kasusnya. Klo mampet karena ada pelengketan, biasanya dokter menganjurkan operasi LO untuk membereskan ini. Bisa juga karena ada infeksi, dokter akan menganjurkan terapi diathermi, yaitu pemanasan dengan tujuan untuk menyembuhkan infeksi.
Klo dokter gak menganjurkan pemeriksaan sumbatan, sebaiknya kita inisiatif menanyakan hal ini dan dengar penjelasan dokter lebih lanjut. Tiap kasus akan berbeda2 penanganannya. Yang penting kita harus tau apa yang menjadi masalah sehingga tindakannya tidak salah alamat dan proses insem tidak menjadi sia2.
4. Sperma berkualitas
Inseminasi merupakan salah satu solusi infertilitas dengan kasus jumlah sperma kurang dari normal (normal diatas 20juta), karena membantu sperma yang sedikit ini menuju telur. Tapi bukan berarti tidak perlu melakukan terapi meningkatkan jumlah dan kualitas sperma.
Syarat insem tetep harus jumlah sperma berkualitas normal. Karena dikhawatirkan jika tidak berkualitas, walaupun berhasil hamil, nantinya akan terjadi keguguran karena Blighted Ovum (janin tidak berkembang karena sel telur/sperma tidak berkualitas).
Untuk itu, sebelum insem, lakukan pengecekan sperma suami. Jika belum bagus, perbaiki dulu hingga jumlahnya memadai. Klo dasarnya uda bagus, sebaiknya sebulan sebelum insem minta vitamin sama dokter untuk lebih meningkatkan lagi kualitasnya.
Masalah dengan sperma ini juga macem2. Ada yang karena adanya semacam "varises" di dalam "pabrik sperma", sehingga produksinya sedikit. Klo gak salah namanya varikokel deh. Untuk kasus ini dokter akan merujuk ke dokter androlog untuk dilakukan operasi.
Ada juga kasusnya bentuk yang tidak normal, atau gerakan kurang gesit, atau malah jumlahnya nol sama sekali. Bisa macem2... kebetulan Mas Adi tidak mengalami semua masalah ini, jadi gw kurang explore, hehehehe. Cuma bagi yang suaminya bermasalah, jangan langsung putus asa. Gw ada baca banyak banget cara yang bisa mengembalikan kesuburannya. Mulai dari banyak2 makan semangka, madu royal jelly, toge, dsb-dll.
Mungkin buat pencegahan, beberapa tips untuk menjaga kualitas dan jumlah sperma berikut bisa dipraktekkan:
- jangan suka berendem air panas/steam/sauna, karena bisa mematikan sperma
- jangan sering memangku laptop di atas paha/deket2 selangkangan, karena panasnya bisa menurunkan produksi sperma
- jangan pakai celana jeans yang ketat. klo perlu, pada saat tidur gak usah pake CD. pake celana pendek aja. yaaah, ibarat cewek... klo mo tidur kan juga lepas bra biar payudara bisa bernapas... nah begitu pula halnya buat cowok, perlu napas juga, huehehehe!
- kurangi, bahkan hentikan kebiasaan merokok. ini bener2 mempengaruhi jumlah dan kualitas sperma. klo mo punya anak yang cerdas, baik bapak-ibunya jangan ngerokok deh!
- jangan minum minuman beralkohol
- jaga pola makan dan hidup sehat (termasuk diantaranya OLAHRAGA)
5. Istirahat cukup dan hindari stress
Salah satu kegagalan pertama gw pada saat insem pertama adalah, gw kurang istirahat dan juga stress. Seharusnya untuk lebih meningkatkan keberhasilan, setelah proses insem langsung istirahat. Jangan pecicilan jalan2 ke mall or hangout kongkow2, huehehehehe. Klo bisa malah bed rest selama seminggu.
Usahakan juga jangan stress. Abis insem pasti mikirnya berhasil atau gak yaaa? Wajar siiiih. Tapi makin dipikirin malah makin stress... nti malah gak jadi. Yah diikhlaskan aja, apapun yang telah terjadi, anggap itu uda jalan dari Tuhan. Yang penting uda melakukan yang terbaik. Dengan cara lebih legowo seperti itu, rasanya malah santai, gak ada beban. Tau2 uda lewat seminggu... tau2 uda lewat dari masa mens... tau2 pas di-testpack... eh positip... Alhamdulileeeee ^^v
Maka dari itu, insem kudu persiapan yang beneeeeeeeeeeeeer-bener mateng. Klo bisa sih ambil cuti lah selama seminggu. Jangan ada beban apapun, terutama kerjaan. Semua syarat harus dipenuhi, mental dan dana harus ready termasuk ready klo gagal.
Klo salah satu syarat tidak dipenuhi, lebih baik ditunda sampai semuanya bener2 mantep. Karena biasanya kegagalan insem lebih kepada jatuhnya mental sih. Secara otomatis kita akan jadi bertanya2, kenapa gagal? Apa yang salah pada diri gw sampe utk insem aja gagal. Padahal klo dirunut ke belakang banyak faktor2 yang tidak terpenuhi. Yang baru gw ungkap itu hanya beberapa point berdasarkan pengalaman gw. Akan lebih banyak lagi faktor yang tidak terungkap. Karena... inget juga... semua kembali pada kehendak Yang Di Atas... itu faktor utama. Manusia berusaha, Dia yang menentukan.
Jadiii, buat yang mau insem, atau baru insem, atau uda insem tapi belum berhasil... yang penting adalah semangat kalian untuk terus mencoba tanpa pernah putus asa. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, cemas bertanya2 kenapa... sudah lah... semua itu tidak akan ada gunanya, malah menambah beban.
Gagal kali ini... coba lagi. Mungkin belum rejeki... atau mungkin solusinya bukan insem... who knows? Pokoke gali terus sampai dapet! :)"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar