Halaman

Minggu, 17 Oktober 2010

Stres Terbukti Mempersulit Kehamilan

Tidak salah jika ada anjuran untuk rileks agar cepat punya momongan. Perempuan yang gelisah di masa subur cenderung lebih sulit dibuahi dibandingkan perempuan yang tidak banyak pikiran.

Meski banyak yang meyakini dan telah membuktikannya, anjuran itu belum banyak dibuktikan secara ilmiah. Akibatnya tidak sedikit pula yang mulai mengabaikan karena menganggapnya sebagai mitos belaka.

Baru-baru ini peneliti dari Oxford University membuktikan adanya hubungan antara stres dengan peluang terjadinya pembuahan di masa subur. Pada perempuan yang banyak pikiran, peluang itu turun sebesar 12 persen.

Dikutip dari Dailymail, Kamis (12/8/2010), penelitian tersebut melibatkan 274 perempuan berusia 18-44 tahun yang sedang berusaha untuk mendapatkan keturunan. Para partisipan tidak berhubungan seks maupun menjalani terapi kesuburan dalam 3 siklus menstruasi sebelumnya.

Berdasarkan pemeriksaan air ludah (saliva), peneliti menemukan bahwa perempuan yang pada masa subur memiliki kadar enzim alfa-amilase paling tinggi punya peluang 12 persen lebih kecil untuk dibuahi. Enzim tersebut merupakan indikator tingkat adrenalin, yang meningkat saat sedang mengalami kegelisahan.

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam edisi terbaru jurnal Fertility and Sterility.

"Dalam beberapa kasus, peluang kehamilan bisa ditingkatkan dengan berbagai teknik relaksasi, konseling maupun pendekatan-pendekatan seperti yoga dan meditasi," ungkap Dr Cecilia Pyper yang terlibat dalam penelitian itu.

Terkait hal itu, Dr Pyper juga mengusulkan adanya penelitian lebih lanjut untuk membuktikan apakah berbagai teknik relaksasi benar-benar efektif meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.





sumber : http://www.detikhealth.com/read/2010/08/12/101155/1418766/764/stres-terbukti-mempersulit-kehamilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar