Halaman

Selasa, 26 April 2011

Mens, Tapi Kok Hamil?

Ada sebagian wanita yang tidak menyangka dirinya tengah hamil, karena setiap bulan masih mens. Ada yang masih mens setelah kehamilan berjalan tiga bulan, ada pula yang masih mengeluarkan darah hingga bulan kesembilan. Mereka baru tahu bahwa dirinya hamil karena mengalami gejala-gejala kehamilan. Mengapa hal seperti ini bisa terjadi?

Perlu Anda ketahui bahwa karena hormon-hormon kehamilan mencegah ovulasi, perdarahan yang terjadi sebenarnya bukan merupakan periode menstruasi. Kehamilan dan menstruasi tak mungkin terjadi pada waktu bersamaan. Jika Anda hamil dan merasakan tanda-tanda akan menstruasi, artinya Anda mengalami keguguran. Apabila Anda mengalami perdarahan saat hamil, kemungkinan yang terjadi adalah vaginal bleeding, atau perdarahan kehamilan awal. Perdarahan ini biasanya akibat perubahan-perubahan hormon, dan volume darah yang keluar juga tidak seperti saat menstruasi bulanan. Volume darah saat pregnancy bleeding ini dapat bervariasi, bisa hanya berupa bercak-bercak, bisa pula deras seperti saat siklus mens.

Implantation bleeding
Penyebab lain perdarahan saat kehamilan ini adalah apa yang disebut sebagai implantation bleeding. Menurut Dr Marjorie Greenfield, profesor kebidanan dan kandungan di Case School of Medicine dan University Hospitals of Cleveland, perdarahan ini terjadi ketika embryo menempel di dinding uterus. Hal ini umumnya akan terjadi lima hari setelah pembuahan, dan sering dikira menstruasi dini, khususnya jika kita tidak terbiasa mengamati siklus menstruasi.

Implantation bleeding adalah hal yang normal, dan bukan merupakan pertanda problem kehamilan. Masalah sebenarnya adalah karena Anda bisa salah menghitung waktu kelahiran Anda, karena menghitung perdarahan tersebut sebagai perdarahan siklus menstruasi. Kesulitan menentukan kapan bayi lahir tersebut dikarenakan Anda tidak yakin kapan sebenarnya siklus menstruasi yang terakhir.

Sejumlah masalah waktu bisa membantu memberikan perkiraan kapan pembuahan terjadi: apakah ketika Anda melakukan intercourse tanpa menggunakan kontrasepsi, ketika tes kehamilan menunjukkan tanda positif (khususnya jika ada hasil negatif dari pemeriksaan sebelumnya), dan ketika Anda pertama kali mengamati gejala-gejala kehamilan (seperti payudara yang terasa membengkak dan sakit, atau mual-mual). Jika sudah begini, Anda membutuhkan pemeriksaan USG untuk memastikan waktu kelahirannya.



sumber : http://my.opera.com/yumechan/blog/show.dml/4397399






Jumat, 15 April 2011

10 Fakta Mengenai Infertilitas

Anda mungkin telah mencoba sekian lama untuk hamil tetapi belum juga mendapatkan keberuntungan. Agar dapat hamil, ada dua kondisi yang harus dipenuhi, yaitu pasangan harus memiliki kesuburan dan waktu berhubungan badan harus tepat. Bila Anda tidak kunjung hamil, Anda dan pasangan mungkin memiliki masalah kesuburan atau tidak berhubungan seks pada saat yang tepat. Memahami beberapa fakta dasar mengenai fertilitas berikut dapat membantu Anda mengetahui letak masalahnya.

1. Bila pasangan sulit memiliki anak, kesalahan pasti ada pada pihak wanita.

Louise Carbasse ca. 1913 / photographed by Rudolph Buchnerphoto © 1913 State Library of New South Wales | more info (via: Wylio)Salah. Baik pihak laki-laki maupun perempuan bisa memiliki andil terhadap kesulitan memiliki anak. Tiga penyebab utama infertilitas adalah masalah sperma, masalah ovulasi, dan masalah tuba falopi. Sekitar 20% dari semua kasus infertilitas disebabkan oleh pihak laki-laki saja, 40% oleh pihak perempuan saja, dan 10% disebabkan oleh keduanya. Sisanya tidak dapat ditemukan masalahnya.
2. Sperma bisa bertahan hidup sampai beberapa hari.

Benar. Sperma bisa bertahan sampai 5 hari di dalam lingkungan yang tepat, seperti di dalam leher rahim, rahim dan tuba falopi. Itulah mengapa Anda masih bisa hamil meskipun baru berovulasi pada hari ke-5 setelah hubungan seks.

Namun, kebanyakan sperma akan mati dalam 1-2 hari setelah ejakulasi, bahkan di dalam rahim. Dalam lingkungan lain, seperti di vagina, sperma hanya bertahan hidup beberapa jam. Di luar tubuh manusia dan terpapar udara terbuka, sperma akan mati dalam hitungan menit.
3. Orgasme meningkatkan peluang kehamilan.

Salah. Seorang wanita tidak harus mendapatkan orgasme untuk hamil. Bahkan seorang pria pun tidak harus mendapatkan orgasme penuh untuk menghamili istrinya. Dia bisa mengeluarkan cairan sperma ke dalam vagina bahkan sebelum mengalami orgasme (sperma pra-ejakulasi). Ada pendapat yang mengatakan kehamilan akan lebih mudah dicapai jika wanita mendapatkan orgasme, tapi pendapat itu tidak pernah dapat dibuktikan secara meyakinkan.
4. Kesehatan yang prima dapat mencegah penurunan kesuburan karena faktor usia.

Salah. Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa kesehatan yang baik mempertahankan tingkat kesuburan seseorang. Mereka mengira bahwa asalkan mereka merawat diri dengan makan dan berolahraga secara benar, kesuburan mereka tidak akan menurun.

Namun hal itu tidak benar. Kesuburan menurun dengan meningkatnya usia, terlepas dari kondisi kesehatan kita. Pada sebagian besar wanita, kesuburan mulai menurun di pertengahan usia dua puluhan. Seperti terlihat pada grafik di samping, wanita berada pada puncak kesuburan di usia 20 s.d. 24 tahun. Setelah usia tersebut kemungkinan hamil menurun tajam sedangkan kemungkinan infertilitas meningkat tajam. Pria dapat tetap subur untuk waktu yang lebih lama namun kesuburan pria tetap menurun sejalan dengan usia, meskipun kurang dramatis. (Sumber: Management of the Infertile Woman, Helen A. Carcio)

5. Infertilitas tidak dapat diobati atau terlalu mahal untuk diobati.

Salah. Banyak pasangan keliru menilai bahwa mereka tidak subur tanpa pernah berkonsultasi dengan dokter. Mereka berasumsi bahwa tidak ada yang bisa dilakukan atau jika mereka menemui dokter maka biaya pengobatannya akan sangat mahal. Kesalahpahaman ini membuat banyak pasangan tidak mencari nasihat medis terhadap masalah yang mungkin sebenarnya dapat diterapi dengan mudah dan murah. Pada 85-95 % kasus, infertilitas dapat diterapi secara konvensional seperti obat-obatan dan bedah koreksi atas organ reproduksi.

Jika Anda belum hamil setelah satu tahun mencoba untuk hamil, Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau memiliki grafik suhu basal tubuh tanpa ovulasi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Beberapa jenis terapi kesuburan memang mahal, tetapi banyak yang tidak.
6. Peluang kehamilan Anda sangat kecil jika Anda hanya berhubungan seks setelah ovulasi.

Benar. Untuk meningkatkan peluang kehamilan Anda, Anda harus berhubungan seks secara teratur terutama pada hari-hari subur Anda. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara menghitung hari subur Anda. Anda perlu melakukan hubungan seks secara teratur dua hari sekali di masa subur Anda. Anda boleh saja berhubungan seks setiap hari di masa tersebut, tetapi hal itu tidak meningkatkan peluang kehamilan Anda.
7. Waktu terbaik untuk melakukan hubungan seks adalah pada hari ke-14 dari siklus Anda.

Salah. Waktu terbaik agar cepat menjadi hamil adalah berhubungan seks secara teratur dalam 4-5 hari sebelum dan pada hari ovulasi. Tidak ada hari atau waktu terbaik tunggal untuk berhubungan seks agar Anda dapat hamil.
8. Posisi seks tertentu memberikan peluang yang lebih tinggi untuk hamil.

Benar. Posisi misionaris adalah salah satu posisi seks yang terbaik untuk mendapatkan kehamilan. Posisi misionaris adalah yang paling optimal untuk pembuahan, meskipun Anda bisa mendapatkan kehamilan dengan posisi seks apa pun.

Dalam posisi misionaris tradisional, Anda berbaring di punggung dengan melebarkan kaki dan kedua lutut tertekuk. Suami berada di atas menghadap ke arah Anda. Variasi lain dari posisi ini antara lain adalah Anda mengangkat salah satu atau kedua kaki, dan suami memegangnya atau menempatkan di pundaknya. Posisi misionaris mendukung untuk kehamilan karena vagina miring ke bawah menuju leher rahim, sehingga memudahkan sperma untuk melewati leher rahim dan masuk ke dalam rahim. Selain itu, posisi misionaris memungkinkan penis untuk menembus vagina lebih dalam, sehingga sperma bisa masuk ke leher rahim lebih langsung tepat setelah ejakulasi.

Selain posisi misionaris, posisi masuk dari belakang di mana Anda berlutut atau tengkurap juga memungkinkan sperma terpancar dekat dengan leher rahim.

9. Stres dapat menyebabkan infertilitas.

Benar. Stres berat dapat menunda ovulasi dengan menekan hormon. Jika stres Anda memengaruhi kualitas pekerjaan atau kehidupan Anda, kesuburan Anda mungkin juga terpengaruh. Namun, bila stres Anda masih ringan kesuburan Anda biasanya tidak terpengaruh. Kecuali, tentu saja, bila hal itu membuat Anda jadi enggan berhubungan seks.
10. Gaya hidup tertentu dapat menurunkan kesuburan pria.

Benar. Kebanyakan masalah infertilitas pria adalah karena kualitas atau kuantitas sperma yang buruk. Untuk memproduksi sperma yang baik, testis (buah zakar/biji pelir) harus berada pada suhu optimal yang sedikit lebih rendah daripada suhu tubuh. Itulah mengapa testis menggantung jauh dari tubuh di dalam skrotum (kantung zakar). Pria dengan jumlah sperma rendah disarankan untuk meminimalkan gaya hidup yang dapat membuat testis kepanasan, seperti memakai celana ketat, terlalu lama menempatkan laptop di pangkuan, atau sering menggunakan spa/mandi uap. Merokok dan menggunakan obat-obat psikotropika (seperti: ganja, kokain) juga dapat mengurangi jumlah sperma atau menyebabkan morfologi sperma abnormal.

Kamis, 14 April 2011

Polimenore Sebabkan Anemia dan Ketidaksuburan

Jika siklus menstruasi Anda kurang dari 22 hari, Anda terkena polimenore (polymenorrhea). Jika hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya berhati-hati karena bisa menimbulkan anemia. Anda juga menjadi tidak subur dan sulit memperoleh keturunan.

Pendarahan pada uterus sering terjadi pada saat endometrium membesar karena terstimulasi oleh hormon estrogen. Saat stimulasi dari estrogen ini berlanjut, endometrium terus tumbuh hingga akhirnya menimbulkan pendarahan. Hal inilah yang menimbulkan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Jika pendarahan jumlahnya berlebihan dan sering, penderita bisa terkena anemia (kekurangan darah). Polimenore (polymenorrhea) ini bukan hanya bisa terjadi pada wanita dewasa. Remaja putri pun bisa terkena polimenore.

Polimenore akan menurunkan kesuburan Anda untuk memperoleh keturunan karena Anda tidak terjadi ovulasi. Jika pun terjadi ovulasi, akan berlangsung terlalu pendek dalam siklus menstruasi. Jika hal ini terjadi pada Anda dan Anda , sebaiknya konsultasikan ke dokter. Agar kesempatan Anda dan pasangan untuk segera memperoleh keturunan semakin besar.



sumber : ayahbunda

Agar Calon Ayah Subur di Masa Pra Konsepsi

Bagi calon ayah yang sudah ngebet kepingin menimang bayi, ada zat gizi yang sebaiknya rajin dikonsomsi agar proses pembentukan sperma berlangsung mulus. Makanan apa saja? Simak daftarnya berikut.

Protein. Protein tak bisa dilupakan sebagai zat pembangun sperma. Kekurangan protein yang berat akan memperlamban perkembangan hormon endokrin. Sehingga kemampuan untuk mengikat hormon androgen. Padahal hormon ini sangat dibutuhkan ntk merangsang pembentukan sperma. Pria dewasa butuh sekitar 55 gram protein per hari. Makanan yang kaya protein bisa diperoleh dari telur, daging, tempe dan tahu.

Vitamin A dan E. Kekurangan vitamin A dan E pada calon ayah akan berakibat turunnya kadar hormon LH (Luteneizing hormone) dan FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini dibutuhkan dalam pembentukan sperma. Kebutuhan vitamin A untuk calon ayah adalah 5.000 IU per hari. Vitamin A bisa diperoleh dari hati, sayuran atau buah-buahan berwarna merah. Sementara, vitamin E banyak terdapat pada kecambah (tauge) dengan kebutuhan sekitar 12 IU per hari.

Zat seng (Zn). Bagi calon ayah, kekurangan zat seng akan menjadi biang terganggunya pembentukan sperma. Untuk kekurangan zat seng yang berat, bisa berakibat gagalnya pembuahan. Kebutuhan zat ini bagi calon ayah sekitar 11 mg per hari. Zat seng banyak ditemui pada kerang, daging, telur, biji-bijian serta kacang-kacangan. Yang perlu diingat, karena zat seng tidak larut di dalam air (hanya larut dalam larutan alkali/basa dan asam), tidak dianjurkan mengonsumsi suplemen yang terlalu banyak mengandung zat seng.

Zat besi. Kekurangan zat besi pada calon ayah maupun calon bunda bisa menyebabkan anemia. Dengan menunjukkan gejala lelah, sulit konsentrasi dan gampang infeksi. Pada calon ayah, anemia bisa menyebabkan terganggunya kebugaran. Kebutuhan zat besi pada calon ayah sekitar 13 mg per hari. Sumbernya bisa diperoleh dari hati, daging berwarna merah, kuning telur, sayuran hijau, kacang merah, jeruk serta serelia yang sudah diperkaya, termasuk roti.

Zat fosfor. Kecukupan zat fosfor harus diperhatikan calon ayah agar kualitas sperma tetap terjaga agar pembuahan berlangsung baik pula. Kebutuhan fosfor calon ayah per hari sekitar 400-500 mg per hari. Zat gizi ini bisa ditemui pada makanan berkalsium tinggi seperti susu dan ikan teri.  


sumber: www.ayahbunda.com




Pemeriksaan Pra Konsepsi Calon Ayah

Sebelum Anda dan calon ibu memutuskan untuk segera punya bayi, lakukanlah serangkaian pemeriksaan lebih dulu. Terutama untuk memeriksa tingkat kesuburan calon ayah.

Apabila sebuah kehamilan yang sangat diidamkan tak juga terwujud, dokter spesialis andrologi (ahli kesuburan pria) dan kandungan yang ada di klinik fertilitas akan menyarankan calon ayah untuk memeriksakan diri terlebih dulu dibandingkan calon ibu. Mengapa? Sebab, pemeriksaan terhadap calon ayah lebih mudah dilakukan dan langkah-langkah yang dilakukan relatif lebih sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan kesuburan pada calon ibu.
 
Tes darah. Apabila Anda dan pasangan sudah satu tahun berupaya punya anak, tapi tak juga berhasil, calon ayah dan ibu sangat dianjurkan untuk berkonsultasi ke klinik fertilitas. Calon ayah perlu memastikan diri dalam kondisi sehat dan fit dengan melakukan tes darah. Tes darah disarankan kepada calon ayah untuk mendeteksi gangguan kesehatan yang mungkin saja memengaruhi kesuburan calon ayah. Misalnya, adanya infeksi, tekanan darah tinggi, diabetes sampai masalah hormonal. Apabila ditemukan adanya masalah yang terkait dengan kesehatan ayah secara menyeluruh, bisa dipastikan kesuburan calon ayah pun terganggu.
 
Tes kesuburan. Di klinik fertilitas, dokter spesialis andrologi akan melakukan serangkaian tes keseburan terhadap calon ayah. Yang pertama menjadi perhatian tentu kondisi dan kualitas sperma.

Cairan mani calon ayah diambil untuk dianalisa. Jika cairan semen yang keluar, ternyata hanya mengandung sedikit sperma atau bahkan tidak cukup untuk membuahi sel telur maka dokter akan memberikan pengobatan agar kualitas sperma menjadi baik. Setiap kali proses pembuahan normal terjadi, seorang pria harus siap "meluncurkan" sekitar 200 sampai 300 juta sel sperma yang untuk mengejar satu sel telur agar dibuahi. Tak hanya dalam hal jumlah, sperma calon ayah juga harus gesit "mengejar" sel telur.
 
Jika jumlah atau kualitas sperma kurang, dokter spesialis andrologi (ahli kesuburan pria) akan melakukan tindakan pengobatan. Secara berkala, tes sperma akan dilakukan kembali. Untuk meningkatkan dan memantau kualitas sperma, total pemeriksaan terhadap cairan mani akan dilakukan lebih dari satu kali.

Tes fisik. Di klinik fertilitas, calon ayah juga harus melalui pemeriksaan fisik testis (buah zakar). Apabila calon ayah kurang subur akibat masalah kualitas sperma, maka calon ayah akan ditangani oleh seorang dokter spesialis andrologi. Apabila masalah calon ayah terletak pada masalah mekanis testis yang berkait dengan fungsinya untuk berkemih, maka dokter spesialis urologi (spesialis penyakit dan gangguan saluran kemih pria) yang akan turun tangan.

Bedannya, androlog dan urolog, seorang androlog akan memeriksa kualitas dan jumlah sel spermatozoa (berhubungan produksi benih atau sperma) dalam buah zakar. Sedangkan seorang, urolog akan menangani gangguan atau infeksi pada saluran kemih yang bisa mengganggu mekanisme proses hubungan suami-istri. Apabila terjadi sumbatan pada saluran keluarnya sperma, dokter urologi akan melakukan koreksi melalui proses operasi.
 
Apabila dalam buah zakar masih ada sel sperma dan akibat satu dan lain hal sulit "dipertemukan" dengan sel telur, tim dokter di klinik kesuburan dapat "mengambilnya" untuk  dipertemukan dengan sel telur. Seperti dalam proses pembuahan di luar rahim atau disebut  in vitro fertilization (IVF) atau metode bayi tabung.


sumber : www.ayahbunda.com

Bersihkan Pikiran Agar Lekas Hamil !!!

Kehamilan yang ditunggu tak kunjung tiba. Jangan bosan berusaha. Agar tak bosan, kembangkan sikap positif, optimis dan ciptakan suasana berbeda!
  1. Belajar pasrah. Dalam kasus-kasus infertilitas, pasangan yang terlalu menggebu menginginkan kehamilan justru malah sering menemui kegagalan. Ketika diteliti, mereka ini  dilanda stres, tubuh istri menghasilkan hormon-hormon stres yang justru menghambat ovulasi. Komposisi hormon LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle stimulating hormon) menjadi tidak seimbang sehingga mengacaukan jadwal menstruasi. Akibatnya, sel telur pun luput terbuahi. Menghadapi kondisi seperti ini, sikap pasrah justru adalah sikap terbaik. Pasrah di sini bukan sikap putus asa lalu stop berusaha. “Dikasih syukur, tidak dikasih juga tidak apa-apa,” adalah kalimat negatif yang bermakna tidak mengijinkan diri untuk punya anak. Yang terbaik adalah tetap melakukan hubungan intim pada masa subur, menjalani hidup sehat dengan tidak merokok serta tidak minum minuman keras, mengonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat serta rajin olahraga.
  2. Tenangkan diri. Meditasi atau zikir adalah bentuk latihan mengendalikan diri serta menghilangkan pikiran-pikiran negatif. Sikap tenang membantu Anda dan pasangan untuk bisa pasrah. Anda akan lebih bisa menerima keadaan meski kehamilan tidak kunjung terjadi.
  3. Tidak menyalahkan. Daripada saling menyalahkan, cobalah mencari sisi positif dari masalah  ini. Cari solusi dengan berkonsultasi pada ahlinya, apa yang menyebabkan ketidaksuburan ini?
  4. Bulan madu lagi. Sangat dianjurkan. Asalkan, benar-benar bulan madu. Hindari memikirkan pekerjaan atau masalah keluarga lainnya, bahkan jangan didorong keinginan kuat untuk hamil. Singkat kata, jalani saja sambil bernostalgia saat-saat indah menjadi pengantin baru.
  5. Coba posisi baru. Bila selama ini Anda berdua merasa nyaman dengan posisi hubungan intim yang itu-itu melulu, cobalah posisi baru. Atau cari lokasi lain untuk bercinta, di kamar mandi misalnya.
  6. Pelarian yang benar. Hindari pelarian yang salah: istri tak kunjung hamil, suami sibuk clubbing sambil minum minuman yang malah merendahkan mutu sperma. Sementara istri  melarikan diri dengan sibuk belanja, larut dalam pekerjaan yang melelahkan dan sibuk wisata kuliner dengan makan sembarangan. Cari pelarian yang positif seperti: lebih menyayangi pasangan, banyak melakukan outing berdua pergi ke tempat-tempat pacaran dulu, belajar merajut atau menyulam, buat topi atau kaus kaki bayi.
  7. Adopsi. Tanpa anak bukan berarti cinta pasangan berkurang. Anak adalah pelengkap, tapi tidak semua orang bisa mendapatkannya. Bila Anda sudah berusaha tapi tetap tidak “diijinkan” hamil, tidak ada salahnya memberikan kasih sayang kepada anak adopsi.
Usaha Secara Medis
  • Kenali masa subur, dan berhubungan intim pada masa ini. Masa subur istri dengan siklus haid 28 hari, rata-rata terjadi di hari ke 11 -17 dihitung dari haid hari pertama.
  • Pelajari posisi. Meski perlu variasi dalam berhubungan intim, posisi misionaris paling juara untuk mempermudah terjadinya kehamilan. Pria di atas memudahkan terjadinya kehamilan pada wanita yang posisi rahimnya menghadap ke depan, karena setelah terjadi ejakulasi, sperma lebih mudah merendam mulut rahim. Posisi ini memungkinkan terjadinya kehamilan sekitar 65% pada wanita dengan rahim menghadap ke depan dan 35% wanita dengan rahim menghadap ke belakang (retro). Untuk wanita yang memiliki rahim menghadap ke belakang, dianjurkan segera bersujud (nungging) selah berhubungan intim.
  • Orgasme penting karena pada beberapa penelitan menunjukkan, saat orgasme, terutama pada masa subur, sel telur cepat matang dan cepat keluar.
  • Dua hari sekali sperma diproduksi. Berhubungan intim amat baik dilakukan setiap 2 hari sekali karena di hari kedua itu kualitas sperma sedang bagus-bagusnya. Jadi kalau dihitung sesuai masa subur, saat berhubungan intim baik dilakukan di hari ke-11, hari ke-13, hari ke 15, hari ke-17. 
  •  
  •  
  •  
  • sumber : www.ayahbunda.com

Selasa, 12 April 2011

PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN JANIN

Proses Pertumbuhan janin dari minggu ke minggu mengalami perkembangan. Perubahan – perubahan yang terjadi diharapkan dalam keadaan normal
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi penyimpangan – penyimpangan seperti pertumbuhan janin yang terhambat dan kelainan – kelainan pada janin lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan janin diantaranya : faktor genetic, faktor lingkungan dan factor nutrisI

A. PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN JANIN
1. Gangguan pertumbuhan janin
Gangguan pertumbuhan janin dalam kehamilan (=IUGR=FGR) merupakan kejadian yang sering ditemukan dalam bidang obstetri. Kelainan ini meningkatkan morbiditas dan mortalitas bayi nomor 2 setelah prematuritas.

Definisi.
Janin yang beratnya dibawah presentil ke 10 usia kehamilannya dan lingkaran perut dibawah presentil ke 2,5. Standar berat badan bayi yang disebut cukup bulan adalah 2500 gr.

Penyebab
Bisa berasal dari ibu maupun janin. Secara garis besar penyebabnya adalah insufisiensi Plasenta (terganggunya aliran darah ke ari2), Penyakit Kronis ibu (jantung, hipertensi), Masalah plasenta (plasenta tidak pada tempatnya dan lepasnya plasenta sebelum waktunya, kelainan genetik (trisomi, triploidi), infeksi (rubella, herpes, toxo), Bahan2 (rokok alkohol), dan sosial ekonomi (ketidak tahuan, kemiskinan).

Pembagian
Ada dua jenis IUGR, simetris dan tidak simetris. Simetris artinya ukuran kepala dan perut seimbang, sedangkan yang tidak simetris, ukuran kepala normal sedangkan perutnya kecil dari standar.

Penanganan
Monitoring kondisi janin dengan pengukuran berat 3 minggu sekali, hitung gerak janin, CTG (rekam denyut jantung janin) 2 minggu sekali, Profil biofisik (kesejahteraan janin). Jika hasil pemantauan tidak normal, pertimbangkan untuk meleahirkan bayi setelah sebelumnya memberikan obat untuk mematangkan paru-paru janin. Jika hasil pemantauan baik maka kehamilan dapat diteruskan. Persalinan tetap diusahakan pervaginam selagi monitoring kondisi bayi baik, jika selama proses persalinan keadaan bayi tidak baik maka dilakukan operasi Cesar. Fungsi USG adalah mengukur biometri janin, kemudian dibandingkan dengan usia kehamilan berdasarkan hari terakhir (LMP=last menstrual periode). Ukuran yang dipakai adalah AC, BPD dam FL

2. Kelainan Pada Janin
Tidak semua janin dapat berkembang dengan sempurna, ada kalanya terjadi kelainan-kelainan pada janin,

Kelainan-kelainan pada janin
Malformasi atau cacat dapat terjadi melalui tiga cara yaitu:
a. Pengaruh bahan berbahaya dari lingkungan luar selama periode awal perkembangan
b. Penerusan abnormalitas genetik dari induknya.
c. Aberasi kromosom yang terdapat pada salah satu gamet atau yang timbul pada pembelahan pertama.

Kelainan-kelainan pada janin diantaranya adalah :
a. Teratoma
Teratoma adalah tumor yang mengandung jaringan derivat dua, tiga lapis benih. Terjadi saat janin masih embrio. Terjadinya teratoma adalah karena embrio awal (tingkat clivage, blastula, awal grastula) lepas dari kontrol organizer. Ia seperti tubuh yang kembar tidak seimbang yang satu dapat tumbuh normal yang lain hanya gumpalan jaringan yang tidak utuh atau tidak wajar. Teratoma disebut juga fetus in fetu atau bayi dalam bayi.

b. Sindrom Down
Sindrom down merupakan kelainan fisik janin dengan ciri - ciri yang khas seperti retardsi mental, kelainan jantung bawaan, otot-otot melemah (hypotonia), leukimia, hingga gangguan penglihatan dan pendengaran,. Kelainan ini terjadi karena kelainan pada kromosom yaitu pada kromosom 21. Pada penderita ini memiliki tiga unting kromosom 21 (Corebima, 1997).

c. Sindrom edward
Adalah kelainan pada janin karena kromosom janin mengalami kelainan. Kelainan ini terjadi karena kromosom 18 nya mengalami kelebihan yaitu terdapat tiga untai kromosom 18. ciri kelaian janin ini adalah retardasi mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul kecil, kelaianan pada tangan dan kaki.

d. Sindrom patau
Nama lain dari kelaianan janin ini adalah trisomi 13. hal ini karena terjadi kelainan pada kromosom ke13 dari pendeita tersebut, yaitu memiliki tiga untai kromosom 13. Ciri dari kelainan ini adalah bibir sumbing, ganggaun berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, tangan dan kaki.biasanya jika gejalanya sangat berat janin akan mati setelah beberapa saat dari kelahiran.

e. Talasemia
Talasemia adalah salah satu kelainan pada janin. Talasemia ini memiliki ciri dimana tubuh kekurangan salah satu zat pembentuk hemoglobin (Hb) sehingga penderita mengalami anemia berat akibatnya harus transfusi darah seumur hidup.

f. Fenilketinoria
Adalah gangguan metabolisme salah satu jenis asam amino pembentuk protein yaitu fenilalanin yang menyebabkan hambatan atau radiasi mental. Kelainan ini jika dideteksi sejak dini dapat diminimalkan dengan cara memberi asupan fenilalanin yang banyak terdapat pada keju, susu, telur, ikan, daging, pemberian obat atau vitamin tertentu.

g. Hipotiroid Konginetal
Merupakan penyakit yang dibawa sejak janin atau bisa disebut dengan kelainan janin. Hal ni karena tubuh tidak mampu atau hanya mampu sedikit memproduksi hormon tiroid. Karena hormon tiroid adalah hormon petumbuhan maka jika kekurangan hormon ini maka pertumbuhan fisik dan mental akan terganggu. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberi suplemen tiroid sejak dini.

h. Fokomelia
Cacat pada lengan, merupakan cacat yang disebabkan oleh Thalidomide. 10 % dari wanita hamil yang memakan obat ini periode sensitive akan melahirkan bayi cacat

i. Selosomi
Kelainan pada waktu menutupnya dinding perut. Organ-organ visceral dan terdapat di luar rongga perut

j. Kraniorakiskisis
Kegagalan bumbung neural untuk menutup. Tidak ada rongga kepala, tidak berbentuk lengkung vertebra (Sudarwati dkk, 1990).

Faktor-Faktor Penyebab Kelainan pada Janin
1. Faktor intern
a. Faktor genetic :
Mutasi : Perubahan pada susunan nukleutida gen (DNA). Mutasi menimbulkan allel cacat, yang mungkin dominant, kodominan atau resesif. Ada allel cacat yang rangkai kelamin artinya diturunkan bersama-sama dengan karakter jenis kelamin. Contoh : Polydactil, hemofili
Aberasi : Perubahan pada susunan kromosom. Contoh : Sindrom Turner, Sindrom Down.

b. Faktor umur ibu
Telah diketahui bahwa mongolisme lebih sering ditemukan pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mendekati masa menopause. Di bangsal bayi baru lahir Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo pada tahun 1975-1979, secara klinis ditemukan angka kejadian mongolisme 1,08 per 100 kelahiran hidup dan ditemukan resiko relatif sebesar 26,93 untuk kelompok ibu berumur 35 tahun atau lebih; angka keadaan yang ditemukan ialah 1: 5500 untuk kelompok ibu berumur < 35 tahun, 1: 600 untuk kelompok ibu berumur 35-39 tahun, 1 : 75 untuk kelompok ibu berumur 40 - 44 tahun dan 1 : 15 untuk kelompok ibu berumur 45 tahun atau lebih. c. Faktor hormonal Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan pula dengan kejadian kelainan kongenital. Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroidisme atau ibu penderita diabetes mellitus kemungkinan untuk mengalami gangguan pertumbuhan lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang normal. 2. Faktor Ekstern a. Infeksi Cacat dapat terjadi pada janin induk yang terkena penyakit infeksi terutama oleh virus. Contoh cacar air dan campak. Dikenal pula sitomegalovirus (CMV) yang menginveksi ibu yang sedang hamil yang menyebabkan bayinya menjadi tuli, gangguan hati dan mental terbelakang. b. Obat Berbagai macam obat yang diminum oleh ibu hamil dapat menimbulkan cacat pada janinnya.

Contoh obat yaitu aminopterin yang mempunyai sifat antagonis terhadap asam folat. c. Radiasi Ibu hamil yang diradiasi sinar x akan melahirkan bayi cacat pada otak. Ini disebabkan karena mineral radioaktif tanah sekeliling berhubungan erat dengan lahoir cacat bayi di daerah yang bersangkutan. d. Defisiensi Ibu yang defisiensi vitamin atau hormone dapat menimbulkan cacat pada janin. Contohnya devisiensi vit. A akan menimbulkan cacat mata. e. Emosi Sumbing dan Labio palatosciziz (ada celah di langit – langit mulut), kalau terjadi pada minggu ke-7 sampai ke 10 kehamilan orang, dapat disebabkan emosi ibu. Emosi itu mungkkin lewat system hormone. Stress psikis ibu membuat cortex adrenal hyperactive, sehingga penggetahan hydrocortisone tinggi, hormone ini, dapat menginduksi terjadinya langit-langit pecah. Pengaruh emosi itu mungkin juga lewat otak dulu, terus ke hypothalamus , dan ini merangsang penggetahan adrenocoriticotropin dari hipofisa, yang akan mendorong korteks adrenal menggetahkan hormone tersebut.

B. HAL – HAL YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN JANIN Meliputi :
a. Faktor Genetic
Faktor genetic dilihat dari pihak ibu dan ayah, perlu dipertimbangkan dalam pengembangan dan pertumbuhan janin yang normal. Faktor genetic mempengaruhi pertumbuhan janin secara langsung. Alel dari janin sesuai dengan alel yang ada pada gen orang tuanya. Gen mempunyai faktor penting dalam pengaturan pertumbuhan manusia. Pada sebagian besar gen ibu menekan pertumbuhan, sedangkan gen ayah mendukung pertumbuhan seperti IGF 2. IGF 2 muncul dikarenakan adanya konflik antara gen ibu dan ayah dan transfer nutrisi dari ibu ke janin. IGF 2 menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang abnormal dikenal dengan syndrome beckwith-wiedemann yang memiliki karakteristik sebagai berikut : Berat lahir yang lebih, organomegali, makroglosia dan hipoglikemi neonatal.

b. Faktor Plasenta
Perfusi plasenta dan fungsi plasenta yang adekuat sangat penting. Kemampuan palsenta dalam mentransfer nutrisi dari ibu ke janin menentukan pertumbuhan janin yang normal. Perkembangan dari plasenta itu sendiri dipengaruhi oleh hormon plasenta. Ukuran plasenta mempengaruhi kemampuannya untuk pengangkutan bahan gizi dan supply oksigen. Glukosa merupakan bahan bakar utama yang dapat diperoleh dari darah ibu secara langsung. Jadi fungsi plasenta ; sebagai alat untuk memberi makanan pada janin, sebagai alat yang mengeluarkan bekas metabolisme ( ekskresi), sebagai alat yang mengeluarkan zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi),sebagai alat yang membentuk hormon, sebagai penyalur berbagai antibodi ke janin.

c. Nutrisi
Status gizi ibu bukan merupakan yang membatasi kecuali pada kasus- kasus kelaparan yang ekstrim, kekurangan gizi yang ekstrim dapat menyebabkan BBLR.

d. Faktor Ibu
Berbagai faktor ibu mempengaruhi pertumbuahan janin. Faktor ini meliputi berat badan saat hamil, kesehatan umumnya, genotip. Pada ibu yang memiliki kelebihan berat badan perlu diperhatikan adanya kemungkinan kehamilan dengan kencing manis ( diabetes millitus) dan perlu untuk mengurangi kepekaan dari hormon insullin. Kondisi rahim ibu yang sehat berpengaruh terhadap proses implantasi dan tumbuh kembang janin yang normal.

----------------------------------------------------------------
sumber : http://bidanshop.blogspot.com/2010/01/penyimpangan-pertumbuhan-janin.html

PEMERIKSAAN HSG

Bila pada saluran telur terdapat perlekatan atau sumbatan, maka pertemuan antara sel telur dan sel sperma tadi tidak akan terjadi. Ini berarti kehamilan pun tidak terwujud. Salah satu penyebab infertilitas pada wanita adalah penyumbatan pada tuba, sehingga untuk mengetahui itu harus dilakukan pemeriksaan HSG atau hysterosalpingografi.

Definisi
a. Pemeriksaan Hysterosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan X-ray dari tuba fallopii dan uterus dengan menggunakan kontras yang diinjeksikan melalui cervik uteri. Pada kasus infertilitas pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosa ada atau tidaknya sumbatan pada salah satu atau kedua tuba fallopii yang dapat menghambat penyatuan sperma dan sel telur.
b. HSG juga dapat memberikan gambaran dari cavum uteri dan mendeteksi adanya abnormalitas uterus yang juga dapat menyebabkan infertilitas atau keguguran yang berulang.
c. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendiagnosa penyebab nyeri pelvis yang berasal dari dalam uterus atau memberikan informasi keberhasilan operasi tuba beberapa minggu atau bulan pasca operasi.

Bahan Kontras
a. Pada tahun-tahun yang terakhir ini dipakai juga bahan kontras lipiodol ultrafluid untuk pemeriksaan HSG. Bahan kontras ini juga dipakai untuk limfografi, sialografi, fistulografi dan untuk saluran-saluran yang halus misalnya saluran air mata. Kekurangan lipiodol ialah bahwa resorpsi kembali berlangsung lama sekali jika kontras ini masuk ke dalam rongga peritoneum.
b. Sekarang oleh ahli radiologi di Indonesia lebih banyak di pakai bahan kontras cair dalam air. Penggunaan urografin 60 % (meglumin diatrizoate 60 % atau sodium diatrizoate 10 %). Bahan kontras ini sifatnya encer, memberikan opasitas yang memuaskan dan mudah masuk kedalam tuba dan menimbulkan pelimpahan kontras kedalam rongga peritoneum dengan segera.

Waktu dilakukan pemeriksaan HSG
pada hari ke 9-10 sesudah haid mulai. pada saat itu biasanya haid sudah mulai berhenti dan selaput lendir uterus biasanya tenang. bila masih ada pendarahan. Mengapa harus dilakukan setelah haid selesai? Ini dimaksudkan agar cairan kontras tadi tidak ikut masuk ke pembuluh darah yang saat menstruasi dalam keadaan terbuka. Kalau sampai ikut masuk dikhawatirkan akan menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah. Pemilihan hari-hari yang diasumsikan belum terjadi ovulasi sebagai hari pemeriksaan pun bertujuan agar tidak mengganggu sel telur yang akan dilepaskan oleh indung telur. Memasukkan cairan yang mengandung zat kontras ke dalam saluran telur dikhawatirkan dapat memengaruhi kualitas sel telur.

Suatu penelitian terbatas menyatakan bahwa fertilitas meningkat setelah HSG dilakukan dengan kontras minyak. Hipotesis tersebut menyatakan bahwa setelah pemberian, adhesi berkurang, fungsi cavum uteri meningkat, mucus menghilang dan kemampuan otot polos meningkat. Hal ini menyatakan bahwa HSG dapat mempunyai aplikasi terapi. Tapi, kebanyakan HSG dilakukan hanya untuk tujuan diagnostik karena efek terapeutiknya yang masih kontroversial.

Indikasi HSG
Indikasi HSG yang paling sering ialah dalam bidang ginekologi, yaitu :
1. Sterilitas primer maupun sekunder, untuk melihat potensi tuba.
2. Untuk menentukan apakah IUD (Intra Uterine Device) masih ada dalam cavum uteri.
3. Pada perdarahan pervaginam sedikit, misalnya yang disebabkan mioma uteri, polip endometrium, adenomatorus.
4. Abortus habitualis dalam trimester II, dengan HSG dapat diketahui lebar dan konfigurasi uteri internum.
5. Kelainan bawaan uterus atau adhesi bila kanalis servisis dan cavum uteri yang dapat menyebabkan abortus.
6. Tumor maligna cavum uteri.
7. Untuk melihat parut pada serviks dan uterus pasca sectio caesaria

Kontra Indikasi HSG
1. Proses inflamasi yang akut pada abdomen.
2. Hamil muda, karena bahaya terjadinya abortus.
3. Perdarahan pervaginam yang berat.
4. Setelah curettage atau dilatasi kanalis servisis.
5. Penyakit ginjal dan jantung yang lanjut, pasien dengan penyakit TBC

Komplikasi HSG
Umumnya komplikasi HSG hanya ringan saja. Keluhan utama ialah rasa nyeri pada waktu pemeriksaan dilakukan. Rasa nyeri ini akan hilang sendiri dalam beberapa jam. Kadang-kadang timbul keadaan pra-renjatan (pre-shock) karena pasien sensitiv terhadap kontras.

Prosedur Pelaksanaan
Sebelum pemeriksaan dilaksanaan, tanyakan apakah pasien mempunyai riwayat :
a. Alergi terhadap bahan X-ray, obat – obatan atau makanan.
b. Asma
c. Sedang dalam terapi
d. Kelainan perdarahan
Jika pasien mempunyai infeksi pelvis, sebaiknya diberikan antibiotik sebelum tes dilakukan

Prosedur :
a. Pasien diminta membuka pakaian dan berbaring pada meja pemeriksaan
b. Kemudian pemeriksa, dapat ahli radiology atau ginekolog akan memasukkan speculum kedalam vagina, menempatkan sebuah tabung kedalam servik, lalu kontras di injeksikan kedalam uterus
c. Kontras akan mengisi uterus dan tuba fallopii dan akhirnya akan tumpah memenuhi cavum pelvis disekeliling uterus dan tuba
d. Beberapa foto akan diambil selama pemeriksaan berlangsung
e. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menggunakan fluoroskopi.

Efek Samping
Hal-hal yang mungkin timbul setelah pemeriksaan Hysterosalpingografi:
1. Bercak darah pervaginal selama beberapa hari
2. Nyeri atau rasa kram yang moderat mungkin dapat timbul beberapa jam setelah beberapa jam post pemeriksaan
3. Demam atau nyeri yang persisten dapat merupakan indikasi berkembangnya infeksi. Gejala-gejala ini sebaiknya dilaporkan kepada dokter jika menetap lebih dari beberapa jam.
4. Pemakain semprot, sanggama, atau tampon vagina sebaiknya ditunda hingga 48 jam setelah prosedur.



--------------------------
sumber : http://bidanshop.blogspot.com/2010/04/pemeriksaan-hsg.html