Senin, 24 Januari 2011

Kuret Tak Hanya Soal Keguguran

KURET identik dengan keguguran. Tapi ternyata, kuret bisa dilakukan untuk non keguguran juga loh! Mau tahu hal apa saja yang harus dikuret dan bagaimana tata laksananya?

Dikuret Jika...

Kuret atau kuretase merupakan tindakan medis untuk mengeluarkan jaringan atau sisa jaringan dari dalam rahim dengan fungsi diagnostik atau terapetik. Jaringan bisa berupa janin yang mengalami abortus, endometriosis, atau sisa plasenta yang tertinggal seusai persalinan. Kuret perlu dilakukan supaya rahim bersih dari jaringan yang tidak semestinya berada bahkan tumbuh di dalamnya. Jika tidak dibersihkan, akan memunculkan gangguan seperti nyeri dan perdarahan.

Kuret sebagai diagnostik suatu penyakit rahim. Ini bertujuan untuk mengambil sedikit jaringan lapis lendir rahim, sehingga dapat diketahui penyebab dari perdarahan abnormal yang terjadi. Misalnya:
- Pendarahan pervaginam yang tidak teratur
- Pendarahan hebat
- Kecurigaan akan kanker endometriosis atau kanker rahim
- Infeksi rahim
- Pemeriksaan kesuburan/ infertilitas

Kuret sebagai terapi, bertujuan menghentikan perdarahan yang terjadi pada keguguran kehamilan dengan cara mengeluarkan hasil kehamilan yang telah gagal berkembang; menghentikan perdarahan akibat mioma dan polip dengan cara mengambil mioma dan polip dari dalam rongga rahim; menghentikan perdarahan akibat gangguan hormon dengan cara mengeluarkan lapisan dalam rahim. Misalnya:
- Kasus keguguran
- Tertinggalnya sisa jaringan plasenta (ari-ari), atau sisa jaringan janin di dalam rahim setelah proses persalinan
- Hamil anggur
- Menghilangkan polip rahim

Prosedur Kuret
Prosedurnya sama antara kuret karena keguguran maupun non keguguran.

1. Persiapan sebelum kuret
Puasa. Saat akan menjalani kuret, biasanya Moms harus mempersiapkan diri. Misal, berpuasa 8 jam sebelumnya agar perut dalam keadaan kosong sehingga kuret bisa dilakukan dengan maksimal.

Cek adanya perdarahan. Dokter akan melakukan cek darah untuk mengetahui apakah pasien mengalami gangguan perdarahan atau tidak. Jika ada indikasi gangguan perdarahan, kuret akan ditunda sampai masalah perdarahan teratasi. Namun tak menutup kemungkinan kuret segera dilakukan untuk kebaikan pasien.

Persiapan psikologis. Seperti halnya persalinan normal, sakit tidaknya kuret sangat individual. Sehingga, kesiapan Moms sangat berperan dalam menentukan hal ini. Bila Moms sudah ketakutan bahkan syok lebih dulu sebelum kuret, munculnya rasa sakit sangat mungkin terjadi. Sebab rasa takut akan menambah kuat rasa sakit. Usahakan menenangkan diri untuk mengatasi rasa takut, pahami bahwa kuret adalah jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah yang ada.

Minta penjelasan dokter selengkap-lengkapnya, mulai apa itu kuret, alasan kenapa harus dikuret, persiapan yang harus dilakukan, hingga masalah atau risiko yang mungkin timbul.

2. Saat Kuret
Sebelum dilakukan kuret, biasanya pasien akan diberikan obat anestesi (bius). Ketika melakukan kuret, ada 2 pilihan alat bantu. Pertama, sendok kuret dan kanula/selang. Sendok kuret biasanya dipilih oleh dokter untuk mengeluarkan janin yang usianya lebih dari 8 minggu karena pembersihannya bisa lebih maksimal. Sedangkan sendok kanula lebih dipilih untuk mengeluarkan janin yang berusia di bawah 8 minggu, sisa plasenta, atau kasus endometrium.

3. Perawatan pascakuret
Perawatan usai kuretase umumnya sama dengan operasi-operasi lain. Moms harus menjaga bekas operasi dengan baik, tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat, tidak melakukan hubungan intim untuk jangka waktu tertentu sampai keluhannya benar-benar hilang, dan meminum obat secara teratur.

Jika ternyata muncul keluhan, sakit yang terus berkepanjangan atau muncul perdarahan, segera periksakan diri ke dokter. Mungkin perlu dilakukan tindakan kuret yang kedua karena bisa saja ada sisa jaringan yang tertinggal. Jika keluhan tak muncul, biasanya kuret berjalan dengan baik dan pasien tinggal menunggu kesembuhan.

Dampak Kuret
- Perdarahan.
Ini dikhawatirkan terjadi jika jaringan tidak diambil dengan bersih. Untuk itu jaringan harus diambil dengan bersih dan tidak boleh tersisa sedikit pun. Bila ada sisa kemudian terjadi perdarahan, maka kuret kedua harus segera dilakukan. Biasanya hal ini terjadi pada kasus jaringan yang sudah membatu.

- Cerukan di dinding rahim. Pengerokan jaringan pun harus tepat sasaran, jangan sampai meninggalkan cerukan di dinding rahim. Karena dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan rahim.

- Infeksi. Jika jaringan tersisa di dalam rahim, muncul luka, cerukan, dikhawatirkan bisa memicu terjadinya infeksi. Sebab, kuman senang sekali dengan daerah-daerah yang basah oleh cairan seperti darah.

- Perlekatan bagian dalam rahim.
- Masih terdapat jaringan tersisa.


Masih Bisa Hamil Kembali
Bila ada yang bilang usai kuret tak bisa hamil lagi itu keliru. Penyebab sulit hamil, mungkin ada masalah dengan organ reproduksi atau masalah kesuburan. Setelah menjalani kuret, Moms tetap bisa hamil dan memiliki anak lagi. Asal kondisi organ reproduksinya baik, ditambah dengan masa subur yang tidak bermasalah.

Namun, seusai kuret Moms dianjurkan untuk mengistirahatkan rahim sampai benar-benar sehat dan siap hamil. Khususnya bila kuret dilakukan pada saat kondisi hamil tua karena kondisi uterus sudah membesar sehingga perlu istirahat. Namun bila kuret dilakukan pada saat kehamilan masih muda (batasannya hingga 20 minggu) kehamilan bisa dilakukan lebih cepat jika Moms sudah merasa siap.
(Mom& Kiddie//ftr) 



sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2010/12/10/195/402207/kuret-tak-hanya-soal-keguguran

Rabu, 19 Januari 2011

Mengobati Endometriosis Tanpa Obat

Adanya efek samping tertentu merupakan salah satu alasan orang malas mengonsumsi obat, termasuk untuk mengatasi endometriosis (pertumbuhan rahim tidak sempurna). Kini endometriosis bisa diatasi tanpa obat, hanya dengan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh.

Endometriosis adalah jaringan rahim yang tumbuh diluar rahim tapi berada di endometrium (dinding rahim). Kondisi ini menyebabkan nyeri haid dan kesulitan untuk hamil, sedangkan pada keparahan tertentu bisa menyebar ke jaringan otak dan paru-paru.

Selain genetik, faktor lain yang meningkatkan risiko endometriosis adalah sistem imun atau kekebalan tubuh. Penelitian yang dilakukan Dr H Muharam, SpOG(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menunjukkan, wanita yang mengalami endometriosis punya sistem imun yang kurang tangguh.

Komponen sistem imun yang berhubungan dengan endometriosis adalah sel Natural Killer (NK) yang merupakan pembunuh alami bagi sel-sel asing di dalam tubuh. Kemampuan sel ini menurun pada penderita endometriosis sehingga tidak bisa mengendalikan pertumbuhan endometrium yang tidak normal.

"NK ini seharusnya membunuh endometrium yang tumbuh di luar rahim, tapi karena lemah maka dibiarkan saja. Biar kuat, NK harus 'disekolahkan' agar menjadi Lymphokine Activated Killer atau LAK," ungkap Dr Muharam usai menjalani sidang promosi doktoral atas penelitiannya ini di Ruang Senat FKUI, Salemba, Jakarta, Kamis (20/1/2011).

Metode baru yang dikembangkan oleh Dr Muharam untuk mengatasi endometriosis adalah memperkuat NK menjadi LAK. Caranya dengan mengeluarkannya dari peredaran darah, kemudian 'menyekolahkannya' atau mereaksikannya dengan komponen sistem imun lainnya yakni interleukine-2 (IL-2).

Setelah menjadi LAK, komponen sistem imun tersebut dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien. LAK inilah yang kemudian akan melawan endometriosis secara alami, tanpa menggunakan obat atau operasi-operasi radikal yang sering berakhir dengan pengangkatan rahim.

Dalam jangka pendek, hasil penelitian ini memang belum bisa diterapkan karena baru diteliti secara in-vitro di laboratorium. Namun Dr Muharam yakin ke depannya metode yang ia kembangkan bisa bermanfaat bagi penderita endometriosis yang populasinya mencapai 10-15 persen wanita usia subur.

Selain didukung oleh FKUI, dalam penelitian ini Dr Muharam juga mendapat dukungan dari sebuah lembaga riset di Paris, INSERM. Lembaga ini juga menawarkan penelitian post-doctoral bagi Dr Muharam, yang salah satu tujuannya untuk menciptakan sebuah vaksin endometriosis.


sumber : http://health.detik.com/read/2011/01/20/143259/1550637/775/mengobati-endometriosis-tanpa-obat?l991101755

Keguguran Berulang dan Sindrom Antifosfolipid

KEGUGURAN merupakan kegagalan kelangsungan proses kehamilan secara spontan pada usia lebih dini atau sama dengan 20 minggu. Dari seluruh kehamilan, kejadian keguguran sebanyak satu kali dapat dialami oleh sekitar 15-20 persen perempuan. Umumnya keguguran terjadi pada usia kehamilan di bawah 13 minggu.
Keguguran akan menjadi masalah yang serius jika terjadi berulang. Kriteria keguguran berulang adalah jika terjadi keguguran berulang sebanyak lebih dari 3 kali berturut-turut. Dari seluruh kehamilan yang ada maka angka kejadian keguguran berulang adalah sekitar 0,5-1 persen.
Banyak hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya keguguran yang berulang tersebut. Faktor kerja berat, olahraga, atau hubungan sanggama, ternyata tidak menjadi penyebab terjadinya keguguran kehamilan.
Faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab keguguran berulang antara lain :
1. Kelainan kromosom atau genetik (15 persen),
2. Infeksi pada rahim seperti bakterial vaginosis, klamidia atau infeksi TORSH (toksoplasma, rubela, sitomegalovirus atau herpes) (1-4 persen),
3. Kekurangan hormon progesteron, penyakit diabetes melitus dan penyakit kelenjar gondok (15 persen),
4. Kelainan pada organ rahim seperti sekat pada rahim, miom atau polip (11 persen),
5. Penyakit imunologi seperti sindrom antifosfofolipid
(5 persen),
6. Masih belum diketahui
(50 persen).
Upaya diagnostik
Untuk mengetahui penyebabnya secara lebih pasti maka dokter haruslah melakukan beberapa pemeriksaan terkait secara lengkap. Pemeriksaan darah pasangan suami istri dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan kromosom, kadar hormon progesteron serum, kadar antibodi terhadap TORSH, kadar gula darah, dan kadar hormon tiroid. Pada kasus infeksi TORSH ini haruslah dilakukan analisis yang lebih mendalam. Abortus hanya diakibatkan oleh infeksi yang baru terjadi dan bukanlah oleh infeksi yang telah lampau, sehingga pengobatan yang tidak perlu dapat dihindari.
Untuk mengetahui adanya infeksi pada daerah mulut rahim dapat dilakukan pengambilan contoh lendir mulut rahim dan dilakukan pemeriksaan terhadap keberadaan mikroorganisme yang abnormal. Dengan alat bantu ultrasonografi (USG) dapat diketahui bentuk dan ukuran rahim, adanya miom di dinding rahim atau polip dalam rongga rahim. Jika terdapat kecurigaan adanya sekat pada rahim, dapat digunakan alat bantu lainnya yaitu alat teropong ke dalam rahim (histeroskopi).
Sindrom antifosfolipid
Sindrom antifosfolipid merupakan kumpulan gejala penyakit yang terkait dengan kerusakan beberapa organ akibat tidak terkendalinya antibodi terhadap unsur fosfolipid yang berada di dalam tubuh kita.
Fosfolipid adalah unsur yang sangat penting karena merupakan bagian utama dari dinding sel. Fosfatidil serin, fosfatidil inositol, asam fosfatidat, dan kardiolipin, merupakan fosfolipid yang bermuatan negatif, sedangkan fosfatidilkolin dan fosfatidil etanolamin bermuatan netral. Oleh karena kelainan tertentu maka tubuh akan membentuk zat antibodi yang kemudian akan menyerang atau merusak secara spesifik terhadap unsur fosfolipid ini, terutama fosfolipid yang bermuatan negatif. Dalam hal ini kerusakannya akan membawa dampak yang sangat buruk.
Beberapa kelainan yang dapat ditimbulkan akibat antibodi antifosfolipid yang tidak terkendali tersebut adalah trombosis arteri dan vena, trombositopenia, keguguran spontan yang berulang, kematian janin, pertumbuhan janin terhambat, preeklamsia, infertilitas, stroke, emboli paru, kelainan kulit, penyakit jantung infark, kelainan katup jantung, anemia hemolitik, dan masih banyak lagi. Sindrom antifosfolipid juga mempunyai hubungan yang erat dengan penyakit autoimun lainnya yaitu penyakit lupus.
Keguguran berulang
Walaupun sudah diketahui bahwa antibodi antifosfolipid dapat menyebabkan terjadinya keguguran yang berulang, namun kita harus menyadari bahwa masih banyak faktor lain yang dapat menjadi penyebab terjadinya keguguran berulang tersebut. Untuk menghindari pengobatan yang tidak tepat, haruslah terlebih dahulu dicari penyebab selain antibodi antifosfolipid, seperti kelainan organ rahim, kelainan kromosom, atau kelainan hormon. Jika tidak ditemukan, upaya diagnostik dapat ditujukan kepada kemungkinan sindrom antifosfolipid.
Sindrom antifosfolipid haruslah memenuhi kriteria yang diputuskan oleh para ahli pada simposium internasional ke-8 tentang antibodi antifosfolipid, 10 Oktober 1998 di Sapporo, Jepang, yaitu :
I. Kriteria klinik
1. Trombosis di pembuluh darah
Terdapat satu atau lebih episoda trombosis di arteri, vena atau pembuluh darah kecil, di jaringan atau organ. Diagnosis trombosis menggunakan pemeriksaan radiologi, pemeriksaan doppler atau histopatologi.
2. Morbiditas pada kehamilan
a. Satu kali atau lebih kematian janin pada usia kehamilan 10 minggu atau lebih, tanpa ditemukan adanya kelainan morfologi janin.
b. Satu kali atau lebih terjadi persalinan prematur janin normal pada usia 34 minggu atau kurang karena preeklamsia berat /eklamsia atau insufisiensi plasenta.
c. Tiga kali atau lebih terjadi keguguran spontan pada usia kurang dari 10 minggu, tanpa disertai kelainan anatomi organ ginekologi atau tanpa kelainan hormonal ibu atau tanpa kelainan kromosom kedua orang tua.
II. Kriteria laboratorik
1. Antibodi antikardiolipin (ACA) isotipe IgG dan atau IgM, dengan kadar positif sedang (IgM 6-50 MPL unit dan IgG 15-80 GPL unit) atau kadar positif tinggi (IgM >50 MPL unit dan IgG >80 GPL unit), pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak minimal 6 minggu.
2. Antikoagulan lupus (LA) positif pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak minimal 6 minggu.
Secara definitif, sindrom antifosfolipid dapat ditegakkan dengan ditemukannya minimal 1 kriteria klinik, dan 1 kriteria laboratorik.
Jika telah terbukti adanya kaitan yang erat antara antibodi antifosfolipid dan keguguran yang berulang, maka pengobatan saat ini yang dianjurkan selain mengobati penyebabnya adalah dengan pemberian asam asetosalisilat atau aspirin dosis rendah 81 mg. Pada kasus yang berat dapat dilakukan kombinasi dengan suntikan heparin. [KOMPAS]



sumber : http://bibilung.wordpress.com/2007/08/19/keguguran-berulang-dan-sindrom-antifosfolipid/

Perkembangan Janin 4 minggu - 20 minggu Melalui USG

Kehamilan 4 minggu 5 hari
 

Kehamilan 5 minggu
 

Kehamilan 5 minggu 2 hari
(Five week pregnancy ultrasound with sac and yolk sac Transvaginal ultrasound, normal pregnancy at 5 weeks 2 days Gestational sac (black area ) and yolk sac are seen Sac measures 6.25mm diameter Yolk sac (small white circle in left side of the sac) Yolk sac is a source of nutrients for the fetus The fetus is too small to be seen this early in pregnancy)
Normal pregnancy ultrasound at 5 weeks gestation


Kehamilan 5 minggu 6 hari
 

Kehamilan 6 minggu 1 hari
(Ultrasound picture at 6 weeks and 1 day of gestation Yolk sac is seen to the left of the fetal pole (fetus) Fetus has CRL, crown-rump length, of 4.3 mm (between cursors) A fetal heartbeat was seen during this scan)
Ultrasound in early pregnancy 6 weeks from last menstrual period

Kehamilan 6 minggu 6 hari

Kehamilan 7 minggu 1 hari


Kehamilan 7 minggu 4 hari
 Image

Kehamilan 7,5 minggu
http://www.ob-ultrasound.net/images/us10.jpg

Kehamilan 8 minggu
 http://www.ob-ultrasound.net/images/cs8w.jpg

Kehamilan 9 minggu
http://www.ob-ultrasound.net/images/stella.jpg

Kehamilan 10 minggu
http://www.ob-ultrasound.net/images/scan11.jpg

Kehamilan 10 minggu bayi kembar
http://www.ob-ultrasound.net/images/twins.jpg

Kehamilan 11 minggu
http://www.ob-ultrasound.net/images/scan10.jpg

Kehamilan 12 minggu
http://www.ob-ultrasound.net/images/us13.jpg

Kehamilan 13 minggu
http://www.aspenleaflogcabin.com/Ultrasound%201%20-%20Image%201.jpg

Kehamilan 14 minggu
http://www.ob-ultrasound.net/images/14weeks.jpg

Kehamilan 15 minggu
15 week

kehamilan 16 minggu 


Kehamilan 17 minggu
http://www.ob-ultrasound.net/images/us14.jpg

Kehamilan 18 minggu
http://www.ob-ultrasound.net/images/us6-2.jpg

Kehamilan 19 minggu
http://www.ob-ultrasound.net/images/us27.jpg

Kehamilan 20 minggu



sumber : http://www.ob-ultrasound.net/p_left.htm | http://www.advancedfertility.com

Senin, 17 Januari 2011

Polikistik Ovarium (PCOS) - II : Haid sering tidak datang, Berkumis, Berjerawat, Ingin hamil sulit

Akhir-akhir ini banyak saya temukan kejadian polikistik di tempat praktek. Biasanya mereka yang menderita polikistik datang dengan keluhan haid tidak datang tapi di tes urine hasilnya negatif. Keluhan yang lain biasanya ingin ikut baby program alias nggak hamil-hamil. Kenapa kok jadi banyak sekali ya kejadian polikistik alias PCO (Polycystic ovary)?? Saya sih menduga karena lifestyle kita yang makin lama-makin `jorok` dalam hal pola makan terutama seperti fast food dan junk food. So bagaimana sih sebenarnya keadaan polikistik ini??
Polikistik adalah kumpulan keadaan yang terdiri dari:
1) adanya gambaran sel telur yang kecil-kecil dan tidak membesar, biasanya terdiri hingga 8 atau lebih yang membentuk gambaran seperti roda pedati. Normalnya telur-telur ini akan membesar sesuai siklus dan akan pecah atau disebut dengan ‘ovulasi’. Wanita disebut lagi subur saat ovulasi terjadi
 2) haid yang cenderung sedikit bisa hanya bercak-bercak, juga cuman sebentar dan malah sering tidak datang.
3) adanya tanda hormon laki-laki yang tinggi alias hiperandrogen seperti berbulu, berkumis (miaw..eh bukan kucing lho), dan berjerawat.
4) biasanya juga terjadi gangguan gula darah yang agak sedikit meningkat tapi masih dibawah kelas diabetes mellitus (kencing manis). Gangguan ini dikategorikan sebagai gangguan toleransi glukosa (glucose intolerance)
Tidak perlu cemas dan takut, karena kondisi ini tidak termasuk kondisi yang berbahaya atau bisa merenggut jiwa. Nah kira-kira apa yang harus kita lakukan??? Biasanya saya menangani pasien sesuai kondisinya. Pada pasien yang masih gadis atau belum menikah, kadang tidak diobati sama sekali juga nggak apa apa. Yang terpenting adalah turunkan berat badan mendekati berat badan ideal dan olahraga teratur. Kalaupun tidak haid, dibiarkan saja juga tidak masalah. Nanti kalau diet dan olahraganya sudah berjalan, diharapkan haid akan teratur dengan sendirinya. Pengobatan yang kadang juga dilakukan adalah untuk menghilangkan seperti jerawat atau bulu ditangan, kaki atau kumis….Ini sih bisa dilakukan di klinik kecantikan, tinggal konsul saja.
Kalau pasien sudah menikah dan ingin memiliki momongan, lain cerita penanganannya. Penurunan berat badan dan olahraga tetap wajib dilakukan. Yang lain bisa ditambahkan obat metformin yang biasanya diberikan untuk yang memiliki kencing manis (diabetes mellitus). Lakukan konsultasi dengan dokter kandungan untuk memperbaiki kesuburan dan juga dilakukan pemantauan kematangan sel telur, adakah ovulasi atau tidak. Pengobatan sederhana seperti ini kadang hasilnya sangat memuaskan dan pasien bisa hamil. Lain cerita kalau respon tidak bagus, saya akan kerjakan operasi dengan laparoskopi untuk memperbaiki keadaannya. Banyak kok pasien dengan polikistik bisa hamil, saat ini ada beberapa yang sudah hamil, mudah-mudahan bisa sampai lahir selamat dan sharing pengalamannya di blog ini.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat.



sumber : http://mybabyprogram.com/2010/03/01/polikistik-ovarium-pcos-haid-sering-tidak-datang-berkumis-berjerawat-ingin-hamil-sulit/

Mitos Seputar Menstruasi

Minum soda saat datang bulan dipercaya mampu memperlancar haid perempuan. Itu adalah salah satu mitos yang paling banyak dipercaya kaum hawa. Apa lagi mitos seputar haid?
Menstruasi merupakan satu siklus yang terjadi setiap bulannya pada kaum hawa sebelum mengalami menopause. Seperti dikutip dari buku Kesproholic seri 2: Mitos seputar masalah seksual dan kesehatan reproduksi, Jumat (22/1/2010) ada beberapa mitos seputar menstruasi yang tidaklah benar, yaitu:

1. Minuman bersoda dapat mempercepat selesainya menstruasi.
Menstruasi adalah proses luruhnya dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan. Sakit tidaknya atau lancar tidaknya proses ini selain dipengaruhi oleh hormon juga dipengaruhi oleh faktor psikis. Karena itu tidak ada hubungan antara minuman bersoda dengan menstruasi yang lebih cepat.

Keluhan nyeri haid juga disebabkan oleh faktor posisi rahim. Bila posisi rahim menyebabkan leher rahim (saluran keluarnya darah haid) terjepit, maka akan menimbulkan keluhan nyeri. Obat-obatan tertentu bisa memperpanjang atau memperpendek lamanya hari menstruasi.

2. Jangan minum air es saat menstruasi.
Air dingin tidak memiliki efek apapun saat menstruasi. Selama tidak merasakan sakit atau perut kembung, maka minum air es sah-sah saja.

3. Memakai pembalut saat menstruasi bisa menyebabkan kemandulan.
Secara medis pembalut merupakan sarana yang membantu seseorang agar tetap bersih dan tidak lembab selama menstruasi. Pada dasarnya semua pembalut itu sehat, tapi sebagian perempuan ada juga yang mengalami alergi atau iritas. Ini dikarenakan sensitivitas dari organ kelamin setiap orang berbeda-beda. Karena itu disarankan agar setiap menstruasi mengganti pembalut sesering mungkin (idealnya setiap 4 jam).

4. Tidak boleh berenang saat menstruasi.
Selama perempuan memakai pembalut dan tidak merasa risih, maka berenang saat menstruasi boleh-boleh saja dilakukan. Hal ini tidak akan mempengaruhi kesehatan. Tapi jika perut terasa kram, sebaiknya hentikan aktivitas berenang.

5. Perempuan remaja yang belum menstruasi tidak dapat hamil.
Mitos ini sangat kuat melekat di masyarakat, padahal pernyataan ini tidaklah benar. Kehamilan itu berkaitan dengan ovulasi (matangnya sel telur). Beberapa remaja bisa saja mendapatkan menstruasi sebelum masa ovulasi, bersamaan saat tubuh beradaptasi dengan tingkatan hormon. Tapi beberapa remaja lainnya ada yang mengalami ovulasi terlebih dahulu sebelum menstruasi. Jadi bisa saja terjadi kehamilan sebelum mendapat menstruasi pertama.

Bila siklus haid sudah berlangsung, yaitu saat memasuki usia akil baligh maka sel telur sudah dipersiapkan setiap siklusnya. Tapi karena masih dalam proses awal, seringkali pematangan sel telur belum terjadi secara sempurna sehingga menyebabkan haid tidak teratur. Terjadinya haid bisa berarti sudah dihasilkannya sel telur (ovulatoar) atau bisa juga tanpa sel telur (anovulatoar).


sumber : http://www.susukolostrum.com/berita-kesehatan/berita-kesehatan/mitos-seputar-menstruasi.html

Mengukur Kesehatan Sperma

Setahun berlalu, namun Anda dan pasangan belum jua memiliki momongan. Padahal volume intercourse Anda berdua cukup bergelora. Cara terbaik, pergi ke dokter Ahli Andrologi dan Seksologi.  Disinilah Anda akan mendapatkan keterangan secara detil tentang kelemahan Anda berdua. Hal pertama yang akan dilakukan tentu saja si dokter mempelajari riwayat kesehatan Anda dan memberi pengantar pemeriksaan fisik lengkap. Bila ini belum mampu mengungkap masalah, Anda kemudian direferensikan menjalani uji diagnostik.
Artinya, Anda harus menjalani analisis semen. pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta kualitas semen dan sperma seorang pria. Pengertian semen berbeda dengan sperma. Secara keseluruhan, cairan putih dan kental yang keluar dari alat kelamin pria saat ejakulasi disebut semen. Sedangkan 'makhluk' kecil yang berenang-renang di dalam semen di sebut sperma. Untuk ini, biasanya Anda akan diminta masturbasi di laboratorium dan menampungnya dalam tabung yang terbuat dari gelas. Setidaknya Anda harus menyediakan tiga sampel dengan selang waktu dua hingga empat minggu, karena hitungan sperma dapat berubah-ubah. Hal lain yang akan diperiksa oleh dokter, antara lain:

Hitungan sperma (sperm count).Angka yang normal untuk perhitungan sperma adalah 200 juta per mililiternya dan 8 juta diantaranya aktif. Angka ini menentukan kesuburan pria 'sempurna' dalam semen yang bergerak agresif. Misalnya, seorang pria yang memproduksi 20 juta sperma per ml, 50% -nya bermotilitas bagus dan 60% -nya berbentuk sempurna, maka dia dikatakan memiliki hitungan sperma 20 x 0,5 x 0,6 = 6 juta sperma bagus per ml. Bila volume ejakulasinya adalah 2 ml, maka total sperma bagus dalam sampelnya adalah 12 juta.

Kelincahan gerak (motilitas).Menyatakan tingkat aktivitas sperma. Sperma yang bergerak aktif ini sangat penting artinya, karena menunjukkan kemampuan sperma untuk bergerak dari tempat di disemprotkan menuju tempat pembuahan (tuba fallopi, bagian dari kandungan wanita). Dikatakan normal jika 40% atau lebih sperma dapat bergerak normal. Tetapi, beberapa pusat laboratorium mengatakan bahwa nilai normal adalah 60% atau lebih. Dokter biasanya menyajikan hasil pemeriksaanya dalam definisi-definisi:

* Polyzoospermia : Konsentrasi sperma sangat tinggi
* Oligozoospermia : Jumlah sperma kurang dari 20 juta/ml
* Hypospermia : Volume semen < 1,5 ml
* Hyperspermia : Volume semen > 5,5 ml
* Aspermia : Tidak ada semen
* Pyospermia : Ada sel darah putih pada semen
* Hematospermia : Ada sel darah merah pada semen
* Asthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 40%.
* Teratozoospermia : > 40% sperma mempunyai bentuk yang tidak normal
* Necozoospermia : sperma yang tidak hidup
* Oligoasthenozoospermia : Sperma yang mampu bergerak < 8 juta/ml

Morfologi.Memberi informasi tentang ukuran, bentuk dan gambaran sperma melalui pemeriksaan sampel yang telah diwarnai di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan dikelompokkan ke dalam empat kelompok: bentuk normal, kepala tidak normal, ekor tidak normal, dan sel sperma belum matang (immature germ cells, IGC).

PH.Perlu diketahui bahwa PH sperma cenderung basa sedangkan pada vagina cenderung asam. Semen agak basa (ukuran normal) -7,0 hingga 8,5. Meski menurut Dr. Yuriy Kirichoc belum, para ilmuan sampai sekarang belum menemukan mekanisme yang dapat mengatur tingkat asam atau basanya sperma.



sumber : http://www.susukolostrum.com/berita-kesehatan/berita-kesehatan/mengukur-kesehatan-sperma.html

5 Pandangan Keliru Kesuburan Pria

1. Berhubungan seks setiap hari akan meningkatkan kemungkinan pembuahan

Pandangan seperti ini memang keliru karena kebenarannya hamil tergantung masa subur. Secara umum, waktu terbaik untuk hamil adalah dari hari ke-11 sampai 17 dari siklus menstruasi wanita.

Sejak sperma pria bisa hidup selama 48 sampai 72 jam dalam saluran reproduksi wanita, berhubungan seks setiap hari hanya sedikit meningkatkan kesuburan.
Gagasan yang diperkuat dengan studi baru-baru ini, tidak menemukan perbedaan angka kehamilan antara pasangan yang berhubungan seks setiap hari dan orang yang hanya berhubungan seks di hari tertentu.
2. Pria tidak memiliki siklus kesuburan
Walaupun sperma dapat dikeluarkan setiap saat baik melalui orgasme hubungan seks atau ejakulasi, bukan berarti pria tak punya siklus subur.

Secara umum, perubahan waktu dan musim dapat mempengaruhi jumlah sperma pria. Jumlah sperma lebih banyak di musim dingin dan lebih sedikit di musim panas, karena produksi sperma meningkat pada suhu dingin. Jumlah sperma pria juga tertinggi di pagi hari.

Hal ini karena pada musim panas atau siang hari dengan suhu makin meningkat dapat mempengaruhi kualitas sperma. Testis sangat sensitif terhadap suhu, maka suhu panas akan mempengaruhi kehidupan sperma.

3. Bersepeda tidak mempengaruhi kesuburan
Kenyataannya duduk di sadel sepeda selama lebih dari 30 menit, terutama bila memakai celana pendek dan ketat, dapat meningkatkan suhu skrotum (kantung pembungkus testis atau buah zakar) dan mempengaruhi produksi sperma.

Peningkatan suhu skrotum inilah yang perlu disalahkan. Hal ini juga bisa terjadi ketika pria mandi air panas atau sauna. Bahkan duduk dengan laptop di pangkuan dalam jangka waktu lama pun dapat menurunkan sperma.

Kuncinya adalah cukup istirahat, dan jika bersepeda pilihlah sadel yang tidak terlalu keras atau sempit dan harus menyesuaikan berat badan dan tulang pantat.

4. Pelumas tidak akan mempengaruhi sperma
Lubricant atau pelumas mengurangi gesekan, menambah kenikmatan seks, tetapi tidak akan membantu kehamilan. Bahkan, dengan menggunakan pelumas sebenarnya dapat menjadi kontraproduktif karena dapat mengganggu motilitas sperma dan mungkin memiliki bahan-bahan yang beracun untuk sperma. Hal yang sama berlaku untuk lotion dan bahkan air liur.

5. Obesitas mempengaruhi sperma
Kebanyakan pria tahu bahwa obesitas dapat mempengaruhi produksi sperma, tetapi tak banyak yang tahu bahwa terlalu kurus juga dapat mempengaruhi sperma. Kurang berat badan diyakini mempengaruhi sperma karena terkait dengan ketidakseimbangan hormon dan kekurangan gizi.

Temuan tahun 2008 pada konferensi European Society of Human Reproduction and Embryology di Barcelona menunjukkan bahwa pria dengan BMI (Body Mass Index) optimal, 20 sampai 25 memiliki tingkat sperma normal daripada mereka yang kelebihan atau kekurangan berat badan.




sumber : http://www.susukolostrum.com/berita-kesehatan/berita-kesehatan/5-pandangan-keliru-kesuburan-pria.html

Gangguan di Tuba Falopi

Tuba falopi atau saluran falopi yang berperan dalam ovulasi dan pembuahan, bisa mengalami sumbatan atau penyempitan. Bila tersumbat, sel telur tak bisa dibuahi sperma atau embrio yang terbentuk tidak dapat masuk ke rahim untuk berkembang. Kondisi ini yang membuat kehamilan sulit terjadi.
Tuba falopi juga disebut oviduct, merupakan sepasang saluran yang berada pada rongga panggul, di antara rahim dan indung telur. Panjang saluran sekitar 7,5-10 cm. Walau terlihat kecil, saluran ini berperan secara integral dalam proses ovulasi dan pembuahan. Tanpa saluran falopi, telur tidak dapat dibuahi dan embrio tidak dapat menjangkau rahim, sehingga mustahil untuk berkembang.

Saluran yang tidak berfungsi dengan baik akan mempersulit proses kehamilan. Dengan kata lain, adanya gangguan pada saluran falopi bisa membuat wanita menghadapi masalah infertilitas (ketidaksuburan). Sebagai gambaran, faktor infertilitas saluran ini berjumlah hampir 25 persen dari seluruh kasus di klinik kesuburan. Dari sebuah situs kesehatan disebutkan sejumlah gangguan dapat terjadi pada saluran falopi. Komplikasi yang sering adalah sumbatan.

Sepertiga Wanita

Sumbatan tersebut bisa disebabkan oleh adanya perlengketan. Perlengketan, dijelaskan Dr. H. Taufik Jamaan, Sp.OG-KFer., dari Klinik Morula RS Bunda, Jakarta, dapat timbul karena infeksi, endometriosis, TBC pada saluran falopi, maupun infeksi saluran vagina. Kondisi itulah yang menyebabkan terjadinya sumbatan pada saluran falopi. Sumbatan ini bisa membuat saluran telur menjadi bengkak, yang dalam istilah medis disebut hydrosalpinx.

Sekitar sepertiga perempuan dari populasi saat ini menunjukkan tanda dan simtom yang mengindikasi masalah yang disebabkan oleh abnormalitas uterin atau saluran falopi. Saluran falopi yang tersumbat atau rusak dapat menurunkan fertilitas (kesuburan) karena menghalangi sperma bertemu dengan sel telur atau menghalangi sel telur masuk ke uterus.

Penyumbatan pada saluran falopi atau disebut juga penyumbatan tubal merupakan komplikasi yang paling sering terjadi. Kadang hanya satu falopi yang tersumbat, tetapi bisa juga sumbatan terjadi pada kedua tuba falopi. Jika kedua saluran falopi ini tersumbat, telur tidak bisa bergerak menuju rahim. Yang akhirnya pembuahan tidak akan terjadi.

Bisa pula terjadi pembuahan, tetapi embrio tidak dapat tertanam di rahim, melainkan di saluran falopi. Keadaan ini yang diistilahkan kehamilan ektopik dan secara umum sering disebut hamil di luar kandungan (rahim). Risiko kehamilan ektopik akan meningkat seiring kejadian infeksi pada saluran falopi.

Kehamilan mungkin terjadi walau dengan satu saluran falopi asalkan tetap memiliki satu atau dua indung telur dan tetap mampu berovulasi. "Kemungkinan kehamilan 50-50 bila terjadi satu sumbatan di salah satu saluran telur yang sehat. Sebaliknya, bila sumbatan terjadi pada kedua saluran, kehamilan tidak bisa terjadi," ujar konsultan fertilitas lulusan Reproductive Medicine Clinic, RS Queen Elizabeth, Adelaide, Australia ini.

Hanya Perlu Satu

Secara umum, satu buah telur dikeluarkan oleh salah satu indung telur setiap bulannya. Sel telur lalu turun ke tuba falopi untuk bertemu sperma dan terjadilah pembuahan. Telur yang sudah dibuahi akan meluncur ke dalam rahim. Hanya satu saluran telur yang diperlukan untuk terjadinya proses ini. Itu sebabnya, bila terjadi sumbatan di salah satu falopi saja, proses ovulasi dan pembuahan bisa terjadi.

Perlengketan yang hebat pada saluran falopi bisa diakibatkan oleh infeksi chlamydia yang merupakan penyakit menular seksual. Infeksi ini dikenal dengan pelvic inflammatory diseases (PID) atau penyakit peradangan panggul.

PID dihubungkan dengan risiko 2-8 kali dari kehamilan ektopik berikutnya. Penelitian lanjutan atas kesuburan perempuan dengan PID yang didokumentasikan secara laparoskopi, yakni dokter secara langsung melihat rahim, saluran falopi, dan rongga panggul, menunjukkan bahwa untuk setiap episode infeksi, setidaknya ada 10 risiko terjadinya ketidaksuburan tubal berikutnya, terlepas dari jenis mikro organisme penyebab infeksi. Efeknya sepertinya menjadi tambahan, dengan risiko infertil tubal dua kali lipat setelah episode kedua PID.

Pengobatan bisa dilakukan untuk mengatasi sumbatan tersebut. Tentunya dengan melihat dari masing-masing penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi, bisa diatasi dengan pemberian obat. Tentu saja dengan konsultasi dari dokter.

Masalah sumbatan juga bisa diatasi melalui bedah laparoskopi. Sebelumnya akan dilakukan histerosalpingogram (HSG). HSG merupakan jenis sinar X yang digunakan untuk menentukan lokasi sumbatan pada falopi. Dalam cara ini akan dimasukkan cairan kontras ke dalam vagina menuju rahim melalui saluran falopi.

Dari situ, dokter bisa melihat sumbatan yang terjadi untuk kemudian dilakukan tindakan. Pembedahan yang dilakukan adalah minimal invasif dengan laparoskopi.

Ditiup Sampai Tiga Kali

Tuba falopi merupakan saluran yang sangat kecil. "Ukurannya mikron," ujar Dr. Ferry Achmad Firdaus Mansoer, Sp.OG, MM. Ukuran yang sangat kecil bisa membuat saluran ini terganggu. Gangguan yang paling sering adalah penyumbatan, yang kebanyakan disebabkan oleh infeksi bakteri.

Infeksi bakteri ini sebenarnya merupakan infeksi rendah. Maksudnya infeksi berada di mulut rahim ke bawah. Namun, bakteri kemudian berkembang biak hingga menjadi infeksi tinggi, yaitu terjadi dari mulut rahim ke atas, ke daerah rahim.

Sumbatan bisa juga terjadi karena kelainan bawaan seperti tidak terbentuknya tuba falopi. Masalah endometriosis juga dapat menyebabkan sumbatan pada saluran telur. Endometriosis, dikatakan spesialis kebidanan dan kandungan di RSUD Pandeglang, Banten ini merupakan tumbuhnya dinding endometrium di tempat yang tidak sebenarnya. Harusnya endometrium tumbuh di lapisan terdalam rahim. Nah, pada endometriosis, endometrium tumbuh di luar.

Adanya infeksi maupun endometriosis ini dapat menyebabkan perlengketan dan pada akhirnya menimbulkan sumbatan, tetapi lokasi terjadinya infeksi ataupun endometriosis berbeda. Infeksi biasanya terjadi di dalam saluran falopi, sedangkan sumbatan akibat endometriosis terjadi karena adanya tekanan dari luar dinding tuba. Endometriosis kadang menimbulkan kista endometriosis yang kemudian mendorong kista ke tuba. Dan sumbatan pun terjadi.

Bila terjadi sumbatan maka bisa dilakukan hidrotubasi. "Istilah awamnya, ditiup," sebut dokter lulusan Universitas Padjadjaran ini. Ditiup yang dimaksud bukan seperti meniup balon. Hidrotubasi dilakukan dengan menyemprotkan cairan ke dalam rongga rahim untuk menekan tuba falopi agar sumbatan terbuka. Yang digunakan biasanya cairan infus atau aqua destilata yang bersifat antibiotika.

Sebelumnya, tambah Dr. Ferry, akan dilakukan HSG atau histerosalpingografi, untuk mengetahui adanya sumbatan pada saluran telur, dengan memasukkan cairan kontras ke dalam rongga rahim melalui vagina. Lalu dilakukan foto rontgen, sehingga akan terlihat apakah zat tersebut masuk ke saluran falopi atau tidak. Bila zat kontras tidak dapat masuk ke saluran telur, berarti terjadi penyumbatan.

Metode hidrotubasi sampai saat ini masih dilakukan. Hanya saja, teknik ini dipakai untuk mengatasi penyumbatan ringan. Pun tidak sekali tiup lantas sumbatan bisa terbuka. Dikatakan Dr. Ferry, hidrotubasi dapat dilakukan beberapa kali. "Biasanya tiga kali, sekali hidrotubasi dalam setiap bulannya dan dilakukan setelah menstruasi," tuturnya.

Sejalan dengan hidrotubasi, biasanya dokter akan memberikan terapi obat antibiotika untuk mengatasi infeksi. Tentu saja pemberian obat tersebut berdasarkan infeksi yang terjadi.

Bila penyumbatan diduga karena endometriosis, bisa dilakukan bedah laparoskopi. Bedah invasif minimal ini dilakukan untuk melihat stadium dari endometriosis. Stadium 1 dan 2 dikategorikan ringan, 2 dan 3 stadium sedang, dan stadium 3 dan 4 termasuk berat yang membuat sulit memiliki anak. Stadium ini diperlukan untuk menentukan terapi. "Karena masing-masing stadium berbeda terapinya," katanya.

Sejauh ini bedah laparoskopi hanya untuk melihat stadium endometriosis, walau 20 persennya bisa untuk mengatasi perlengketan. "Melepaskan perlengketan dari organ-organ kandungan terhadap organ sekitarnya," tambahnya.

Akibat Infeksi di Panggul

Saluran falopi memegang peran penting dalam hal pembuahan dan kehamilan. Saluran sepanjang kira-kira 10 cm ini merupakan jalan bagi sel telur dari indung telur untuk bertemu sperma atau melaju ke arah rahim. Di ujung saluran falopi yang dekat dengan indung telur (fimbriae) bertugas menangkap telur yang sudah matang lalu melepaskannya ke arah rahim melewati saluran falopi.

Sel telur dan sperma bertemu di separuh luar saluran falopi dan setelah terjadi pembuahan embrio akan meluncur ke dalam rahim. Namun, sebelum benar-benar masuk ke rahim embrio ini akan ditahan dulu di ujung saluran falopi yang dekat rahim untuk dimatangkan, sehingga slap ditanam di rahim. Proses ini memakan waktu 4-7 hari setelah ovulasi.

Falopi adalah saluran yang sangat rumit. Dindingnya dilapisi rambut-rambut sangat halus (cilia) yang terus bergerak mendorong telur dan embrio di sepanjang saluran. Lapisan itu juga memproduksi cairan yang memberi gizi bagi telur dan embrio selama berada di saluran falopi.

Kondisi falopi yang abnormal menempati porsi 25-50 persen pada keseluruhan kasus gangguan kesuburan pada perempuan. Infeksi di daerah panggul bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada saluran falopi. Infeksi panggul umumnya disebabkan oleh:

    * Penyakit menular seksual.
    * Infeksi setelah melahirkan.
    * Aborsi (keguguran).
    * Pemasangan alat kontrasepsi, misalnya IUD (intrauterine device).
    * Infeksi setelah menjalani pembedahan di daerah panggul, misalnya operasi kista indung telur dan usus buntu.
    * Endometriosis yang parah.
    * Tuberkulosis.


Selain membuat saluran falopi tersumbat, penyakit peradangan panggul juga bisa menyebabkan timbulnya alur bekas luka yang dapat memengaruhi fungsi falopi. Kasus TBC panggul banyak terjadi di India dan menyebabkan kerusakan tubal. Ini merupakan silent disease, sehingga kebanyakan perempuan yang menderita gangguan ini tidak menyadarinya. Bakteri TBC dari paru-paru akan mencapai daerah panggul melalui aliran darah dan mengakibatkan kerusakan tubal yang sangat sulit diperbaiki.

Kemungkinan Hamil Berkurang

Tindakan operasi bisa dilakukan untuk mengatasi penyumbatan pada saluran falopi yang menyebabkan ketidaksuburan. Jenis operasi untuk kasus ini ada beragam tergantung lokasi dan luas sumbatan. Saat ini prosedur laparoskopi atau bedah minimal invasif bisa diterapkan untuk berbagai kasus ginekologi, termasuk sumbatan saluran falopi. Tentu saja tindakan ini harus dilakukan oleh ahli bedah yang sudah terlatih melakukan laparoskopi.

Berbagai tindakan ini sering dilakukan untuk mengoreksi gangguan tuba falopi:

1. Tubal Reanatomosis
Diterapkan untuk memperbaiki sebagian saluran falopi yang rusak akibat penyakit. Jadi bagian yang rusak itu diangkat, kemudian dua ujung saluran yang masih sehat disambung kembali. Prosedur ini umumnya dilakukan dengan pembedahan abdomen (laparotomi).

2. Salpingostomi
Dilakukan bila ujung saluran falopi tersumbat oleh sebab bertambahnya cairan (hydrosalpinx), sehingga jalan menuju indung telur akan terbuka. Namun, tindakan ini kadang menimbulkan jejak luka pada jaringan, sehingga berisiko terjadi sumbatan kembali.

3. Fimbrioplasti
Apabila ada bagian falopi yang menuju indung telur tertutup atau terdapat bekas luka, sehingga menghambat penangkapan telur, bisa diatasi dengan fimbrioplasti.

4. Selective Tubal Cannulation
Ini pilihan tindakan untuk sumbatan yang terjadi pada saluran falopi di dekat rahim. Dokter akan memasukkan kateter atau kanula melalui mulut rahim, kemudian memasukkan tuba falopi.

Keberhasilan tindakan pada tuba falopi tergantung pada lokasi dan luasnya sumbatan, juga ada tidaknya masalah kesuburan yang lain.

- Membuka sumbatan pada saluran yang berada di dekat rahim biasanya lebih banyak tingkat keberhasilannya karena sumbatan ini seringkali bersifat fungsional, bukan struktur salurannya yang bermasalah. Lebih dari 60 persen perempuan yang mengalami hal ini dilaporkan berhasil hamil setelah menjalani operasi.

- Sekitar 20-30 persen perempuan yang mengalami sumbatan di ujung falopi bisa hamil setelah menjalani operasi.

- Setelah menjalani operasi pada saluran falopi, fungsi organ ini memang bisa berkurang, apalagi jika sebagian besar bagian falopi harus diangkat. Karena itu, kemungkinan untuk hamil juga bakal berkurang.
 
 
 
sumber : http://www.susukolostrum.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=1113

Kamis, 13 Januari 2011

Menyuburkan Secara Alami

Pilihan terapi kesuburan semakin canggih, namun cara-cara natural selalu diminati.

Akupuntur. Pengobatan tradisonal China, menstimulasi energi Q di tubuh melalui tusukan jarum ke titik tertenti. Efeknya, energi di organ limpa, liver dan ginjal menjadi seimbang, aliran darah ke uterus pun meningkat sehingga menstruasi teratur. Akupuntur juga bersifat sedative (menidurkan ) sistem saraf, membuat bunda tenang bebas stres, mulut rahim pun ikut relaks. Dengan cara tersebut, hormon reproduksi akan bekerja lebih baik. Terapi akupuntur untuk kesehatan reproduksi terletak di pungggung bawah, perut bawah, dan kaki. Sebelum mencoba terapi yang terlatih dan terdaftar, sebaiknya konsultasi dengan  dokter spesialis akupuntur.

Terapi Herbal. Bisa berupa jamu tradisional atau ramuan Cina. Jamu-jamuan Indonesia (ramuan dari tumbuhan tradisional baik khas Indonesia) dianggap baik karena mengggunakan bahan alami yang dapat mengembalikan keseimbangan alami vitamin dan enzim aktif, sehingga menyehatkan tubuh. Selain itu, ada juga ramuan Cina peningkat kesuburan. Lebih dari 150 jenis rempah disebut memiliki khasiat menyuburkan, di antaranya chasteberry yang merangsang kelenjar hipofisis menghasilkan hormone estrogen, progesterone, dan testosterone dengan seimbang. Dang Quai membantu menstruasi agar teratur. Hanya saja, hati-hati memilih jamu atau herbal sebab banyak beredar jamu palsu yangmengandung bahan kimia berbahaya.

Mengelola stres. Kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lainnya menyulitkan proses pembuahan, stress membuat otak melepaskan neurotransmitter yang mempengaruhi hormon yang bertanggung jawab mengontrol ovulasi. Cara terbaik mengontrol stres adalah melakukan relaksasi pernapasan yang menenangkan tubuh dan pikiran. Caranya, hirup dan hembuskan napas dalam-dalam secara perlahan. Selingi dengan meditasi, mengulangi kata-kata positif yang sama terus-menerus, atau memvisualisasikan diri berada di tempat menenangkan seperti pantai. Cara lain, bergaul dengan orang-orang berpikiran positif dan banyak menonton/membaca komedi.

Terapi Diet. Nutrisi seimbang membantu mengontrol hormon dan sistem reproduksi. Perbanyak makanan yang mengandung:
  • Vitamin C dan antioksidan, gunanya untuk mencegah kerusakan dan meningktakan gerak sperma, mengurangi stress pad asel telur dan organ reproduksi.
  • Zinc, meningkatan hormon testosteron dan jumlah semen.
  • Alsium dan vitamin D. dalam dosis tepat terbukti meningkatkan kesuburan pria.   
Kurangi:
  • Alkohol, karena mengurangi kesuburan hingga 50%, mengurangi jumlah sperma dan meningkatkan jumlah sperma cacat.
  • Kafein. Ada kopi, teh, soda dan cokelat. Wanita yang minum kopi lebih dari 3 cangkir kopi sehari bisa mengurangi kesuburan.
Pemeriksaan kesuburan, kunjungi ahli kebidanan dan kandungan Subspesialisasi Fertilitas, endokrinologi dan Reproduksi. Pemeriksaan kesuburan terdiri dari pemeriksaan hormon dan pemeriksaan sperma (analisi semen).


sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/menyuburkan.secara.alami/001/001/1043/1/4

Kamis, 06 Januari 2011

ROSELA - Mengurangi Kekentalan Darah


ROSELLA atau Roselle (Hisbiscus sabdariffa L.) Dari segi kesehatan, ternyata Rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit. Menurut penelitian Ballitas Malang, bunga rosella, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal (juicy), misalnya Rosela Merah berguna untuk mencegah penyakit Kanker dan Radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan melancarkan buang air besar.

Kelopak bunga Rosela dapat diambil sebagai bahan minuman segar berupa sirup dan teh, selai dan minuman, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal, yaitu Rosela Merah. Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga Rosela, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, Rosela juga mengandung protein dan kalsium.


DIGUNAKAN: BUNGA, DAUN DAN BIJI

Dari penelitian terbukti bahwa kelopak bunga Roselle mempunyai efek anti-hipertensi, kram otot dan anti infeksi-bakteri. Dalam eksperimen ditemukan juga bahwa ekstrak kelopak bunga Roselle mengurangi efek alcohol pada tubuh kita, mencegah pembentukan batu ginjal, dan memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit penyebab demam tinggi. Kelopak bunga Roselle juga diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat kekentalan darah. Ini terjadi karena asam organic, poly-sakarida dan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kelopak bunga Roselle sebagai Farmakologi. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah kelopak bunga Roselle mengandung vitamin C dalam kadar tinggi yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit:

1. Dapat mengurangi kepekatan/kekentalan darah
2. Membantu proses pencernaan
3. Mencegah peradangan pada saluran kencing dan ginjal
4. Penyaring racun pada tubuh
5. Mencegah kekurangan Vitamin C
6. Melancarkan peredaran darah
7. Melancarkan buang air besar
8. Menurunkan kadar penyerapan alkohol
9. Penahan kekejangan


PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN:

1. Kanker
2. Tekanan Darah Tinggi ( Hipertensi )
3. Batu Ginjal
4. Batuk
5. Lemah syahwat
6. Lesu
7. Demam
8. Tekanan Perasaan
9. Gusi berdarah
10. Penyakit kulit
11. Gigitan Serangga
12. Luka
13. Kurang darah


sumber : http://jualbodycare.com/jual-rosela-mengurangi-kepekatankekentalan-darah-melancarkan-peredaran-darah-2.html

Selasa, 04 Januari 2011

Akupunktur Bantu Kesuburan Perempuan

ANDA sudah lama menikah tapi belum juga dikaruniai anak? Cobalah melakukan terapi dengan melakukan akupunktur. Mempunyai anak merupakan impian semua orang yang telah berkeluarga. Namun, tak semua pasangan mudah mendapatkan anak. Tak heran mereka rela mengeluarkan jutaan bahkan miliaran rupiah untuk berobat.
Sekarang ada kabar gembira bagi pasangan yang mengidamkan memiliki buah hati. Salah satunya melakukan terapi akupunktur atau tusuk jarum. Para ilmuwan dari Universitas Kedokteran Maryland, Amerika Serikat (AS), menyatakan, akupunktur bisa dimanfaatkan membantu proses kehamilan.
Beberapa ahli kesuburan pun meyakini akupunktur sangat memberi harapan. Selain murah dan sederhana, akupunktur menjadi metode tradisional yang sangat bermanfaat. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah British Medical Journal (BMJ), pekan ini.
Namun, dokter pada klinik kesuburan Baton Rouge Los Angeles William Gibbons menyatakan, teori tentang akupunktur masih meragukan untuk membantu proses kehamilan.
“Saya belum melihat buktinya. Namun, jika memang benar terbukti membantu kesuburan, saya tidak akan keberatan,” paparnya.
Ketua Tim Peneliti Eric Manheimer menyatakan, sebenarnya manfaat utama akupunktur untuk mengendalikan rasa sakit dan mengurangi stres. Sementara pada pengobatan masalah kesuburan, akupunktur bisa meningkatkan aliran darah ke uterus, membuat mulut rahim rileks, dan menghambat hormon stres yang bisa mengganggu proses embrio menjadi janin.
Berdasarkan polling dari 1.366 perempuan di AS, Jerman, Australia, dan Denmark, akupunktur ternyata membantu mencampurkan sperma dan sel telur menjadi embrio dalam rahim.
Pada penelitian ini, sebagian wanita mendapatkan terapi in vitro fertilization (IVF), sebagian lagi perpaduan antara IVF dan akupunktur sehari sebelum transfer embrio.
Ketika hasil penelitian kecil ini disatukan, para peneliti menemukan bahwa hambatan terhadap kehamilan 65 persen menghilang pada wanita yang menjalani akupunktur. Namun, para ahli mengingatkan, hasil penelitian itu tidak sepenuhnya bisa dijadikan kesimpulan bahwa akupunktur memang benar-benar bisa membantu kesuburan. Teknik IVF membantu kehamilan sekitar 35 persen, ditambah akupunktur peluang kehamilan menjadi 45 persen.
Karena itu, hingga kini American Society for Reproductive Medicine (ASRM) belum mengeluarkan kebijakan terkait terapi akupunktur untuk kehamilan. Sebab, menurut Juru Bicara ASRM Eleanor Nicoll, masih banyak hasil penelitian yang menunjukkan pro dan kontra terkait manfaat akupunktur. Sebagian mengatakan akupunktur bisa memberi manfaat, sebagian lagi menyatakan tidak ada manfaatnya.
Direktur Penanganan Kesuburan pada New York Presbyterian Hospital/Weill Cornell Medical Center Dr Zev Rosenwaks menyatakan, laporan dalam pertemuan ahli medis menyimpulkan bahwa akupunktur tidak dianggap membantu kesuburan.
Berbeda dengan Dr Ann Trevino, 37, yang tinggal di Houston. Dia percaya akupunktur memberikan manfaat. Dia memiliki pengalaman tiga kali gagal mengandung dengan cara inseminasi intrauterine, lalu dia mencoba teknik akupunktur dan IVF pada klinik kesuburan di San Antonio. Hasilnya, saat ini dia tengah berbadan dua.
“Saya dulu memang banyak membaca tentang akupunktur, sama seperti kebanyakan orang yang membaca dari internet. Kemudian, saya mencobanya karena saya memang ingin memperbaiki kesempatan agar bisa hamil. Dengan akupunktur, saya merasa hangat dan rileks saat embrio ditanamkan,” ungkapnya. 


sumber : http://nurfahmi.wordpress.com/2008/02/12/akupunktur-bantu-kesuburan-perempuan/ 


---------------------------------------------

Akupuntur sangat baik untuk meningkatkan kesuburanatau fertilitas baik pada wanita maupun pria .Tetapi tentunya dgn catatan pasien tersebut tdk mempunyai kondisi2 tertentu yg menyebabkan seseorg tdk bisa mempunyai keturunan sama sekali, contohnya kalau ada penyumbatan total dari saluran indung telur pada wanita atau saluran sperma pada pria. Pada wanita yg memiliki kista masih besar kemungkinan utk hamil selama masih ada produksi sel telur,asalkan tdk ada sumbatan pada salurannya.Pertumbuhan kista pada wanita terjadi krn ketidakseimbangan hormon pada tubuhnya.


Tujuan dari akupuntur kesuburan yg pertama adalah meningkatkan vitalitalitas seksual baik pada pria maupun wanita, yg kedua adalah menyeimbangkan hormon2 dalam tubuh, dan juga untuk meningkatkan sirkulasi darah di daerah rahim dan sekitarnya, juga meningkatkan produksi sel telur atau sperma serta kualitasnya juga.